• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 3 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Korban Meninggal KPPS Terus Berjatuhan, MER-C Ancam Gugat KPU dan Pemerintah ke Lembaga HAM Internasional

Mei 16, 2019
in Berita
70
SHARES
540
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Lembaga kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) menilai Pemerintah Indonesia dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah abai terhadap ratusan korban petugas KPPS yang meninggal dan hampir 11 ribu yang sakit. Karena itu, MER-C akan gugat pihak terkait ke lembaga kemanusiaan internasional.

Hal tersebut disampaikan Pembina MER-C, dr Joserizal Jurnalis, saat jumpa pers, Rabu (15/5) di Jakarta. Jose menegaskan, jika KPU masih abai, lembaganya akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag dan Dewan HAM PBB (UNHRC).
MER-C menilai, jumlah kematian yang besar dalam waktu singkat ini sebagai sebuah kondisi luar biasa yang seharusnya mendapat perhatian serius dari Pemerintah dan KPU, terlebih korban terbesar adalah dari KPU sendiri.
“Adanya pengabaian terhadap nyawa manusia oleh KPU dan Pemerintah. Kita bisa melihat korban terus berjatuhan dan tidak ada langkah konkret emergency yang diambil. Jadi ada pembiaran dalam jatuhnya nyawa manusia,” tegas Joserizal seperti dilansir Minanews, Rabu (15/5).
Jose menambahkan, jika perlu penghitungan suara Pemilu 2019 dihentikan dulu untuk fokus pada upaya pencegahan korban yang terus berjatuhan.
“Korban yang sakit berpotensi untuk mati,” pungkasnya. 
Seperti diketahui, korban anggota KPPS, polisi, dan Panwas yang meninggal dunia pasca Pemilu 2019 mencapai hampir 600 orang dan 10 ribu lebih lainnya sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit. Dan hal ini merupakan peristiwa kali pertama dalam sejarah pemilu di Indonesia. (Mh)

Previous Post

Cerita Ramadan Keluarga Monika Jufry

Next Post

UC Berkeley Menjadi Tuan Rumah Berbuka Puasa Pertama untuk Mahasiswa Amerika

Next Post

UC Berkeley Menjadi Tuan Rumah Berbuka Puasa Pertama untuk Mahasiswa Amerika

Sunlife dan Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Donasi Asuransi untuk Dhuafa

Hadirkan Bukber di 242 RT di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta Kembali Kolaborasi dengan Dompet Dhuafa

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga