ISRAEL makin sombong dengan keunggulan militernya. Ada 170 ribu personil, ada ribuan pesawat tempur, tank, bahkan nuklir. Tapi, tahukah kita kalau Israel tak berdaya tanpa pasokan energi dari negeri-negeri muslim.
Di balik kesombongan Israel ternyata ada ketergantungan besarnya terhadap negeri-negeri muslim. Terutama, dalam hal pasokan energi negaranya.
Dengan kata lain, tanpa pasokan itu, Israel tak berarti apa-apa. Meskipun peralatan tempurnya dijamin lancar dari Amerika.
Pemasok Utama Energi Israel
Tahukah kita kalau setiap hari Israel mengimpor 220 ribu barel minyak mentah. Dari mana? Ternyata dari dua negeri muslim. Yaitu, Kazakhstan dan Azerbaijan. Pasokan ini merupakan 60 persen dari kapasitas kebutuhan negeri zionis ini.
Minyak-minyak dalam jumlah besar ini digelontorkan melalui pipa panjang dari utara ke Israel. Dan pipa-pipanya juga melalui negeri-negeri muslim seperti Irak dan Suriah. Di setiap aliran pipa itu, ada pangkalan-pangkalan militer Amerika yang terus mengawasi.
Sementara sisanya, Israel juga mendapat pasokan minyak dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, dan Mesir. Semuanya dari negeri-negeri muslim.
Hal ini karena Israel memang tidak memiliki sumber energi sendiri. Tak ada sumber minyak di sana. Kecuali sumber gas yang baru ditemukan di laut yang diklaim masuk wilayah Israel.
Pertanyaannya, kenapa negeri-negeri muslim ini rela menjadi pemasok musuhnya sendiri?
Jawabannya, lagi-lagi karena hegemoni Amerika terhadap negara-negara muslim tersebut. Arab Saudi misalnya, seluruh infra struktur keuangan dan militernya di bawah pengawasan Amerika dan Inggris. Sementara, Mesir tergolong penerima bantuan Amerika kedua terbesar setelah Israel.
Bayangkan jika negeri-negeri muslim itu menghentikan pasokan. Maka, semua peralatan tempur Israel hanya rongsokan besi yang tak berguna. Dan, seluruh warga Israel akan kabur karena tak ada bahan bakar di negerinya.
Inilah yang pernah diwasiatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. “Kalian saat itu dihinggapi penyakit wahan. Yaitu, cinta dunia dan takut mati.” (Al-Hadis) [Mh]