ChanelMuslim.com – Kehadiran “Gembok Cinta yang belum genap sebulan di Taman yang berada di Jalan Veteran Kota Malang Jawa Timur menuai kontroversi dari berbagai pihak.
Menanggapi hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Malang Baidlowi Muslich mengatakan bahwa bingkai gembok cinta yang berada di di Jalan Veteran Kota Malang, Jawa Timur itu berpotensi menggiring generasi muda ke arah negatif.
“Saya sudah mendapat laporan sekitar sepekan lalu dan keberadaan gembok cinta itu mengakrabkan anak-anak muda kita dengan budaya barat,” kata Baidlowi seperti dilansir laman antara, Sabtu (9/1).
Badlowi menilai tujuan dibuatnya taman dan bingkai gembok cinta tersebut tidak jelas dan cenderung meresahkan masyarakat, terutama para orangtua.
“Kami memang belum meninjau secara langsung bagaimana bentuk dan kondisi gembok cinta itu. Namun berdasarkan laporan masyarakat, keberadaannya seolah mendukung budaya barat, apalagi lokasinya juga di kawasan pendidikan,” ucapnya dalam laman yang sama.
Selain MUI, kritik terhadap keberadaan gembok cinta itu juga datang dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jatim simpul Malang. Walhi menilai pemasangan gembok cinta tersebut sebagai bentuk pelanggaran Perda Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pertamanan dan Dekorasi Kota.
Juru bicara Walhi Purnawan D Negara, mengatakan dalam ketentuan peraturan itu (Perda), setiap badan atau orang dilarang merusak taman.
“Taman yang merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) tidak boleh dirusak siapapun, begitu amanat Perda itu,” kata Purnawan.
Menurut dia, pagar gembok cinta yang tepat berada di area taman Jalan Veteran itu dianggap mengurangi lahan RTH, sehingga asas manfaatnya tidak ada sama sekali. Alangkah baiknya jika monumen semacam itu dihindarkan dari RTH, sehingga tidak mengurangi atau merusaknya.
Sementara itu Kepala DKP Kota Malang Erik S Santoso berdalih spot yang ada di depan Malang Town Square (Matos) bukan dikonsep untuk gembok cinta, tapi untuk gantungan bunga. “Kalaupun ada memasang gembok, ya itu sebagai bentuk kreativitas anak-anak muda saja,” katanya.
Erik menjelaskan tulisan “Ngalam im in Love” yang terpampang di spot berbentuk hati dan bernuansa pink itu memiliki arti mengajak warga mencintai Kota Malang.
Simbol cinta tidak hanya untuk lawan jenis, tapi cinta itu luas maknanya, termasuk mencintai Kota Malang.
Saat ini, lanjutnya, DKP tengah berupaya menumbuhkan spirit Malang Kota Bunga dengan memanfaatkan ruang kosong untuk ditanami, termasuk spot yang saat ini digunakan untuk gembok cinta.
“Sebenarnya DKP akan memasang bunga dalam pot-pot kecil dan kalau soal gembok, karena jumlahnya tidak banyak jadi enggak masalah,” ucapnya.
(jwt/antaranews)