ChanelMuslim.com – Salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia,
yaitu Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), hari ini (21/11/2017) menyelenggarakan Simposium Nasional dengan tema Epistemologi Islam dalam Perspektif Teori Ilmu Pengetahuan Modern. Simposium Nasional ini bertujuan mengukuhkan kembali adanya kesesuaian teori pengetahuan Islam dengan ilmu pengetahuan modern yang terus berkembang.
Dalam sambutannya di Auditorium Arifin Panigoro UAI, Jakarta, Kepala Pusat Integrasi Islam dan Mata Kuliah Umum, Prof. Dr. Nurhayati Djamas, Ma, M.Si mengatakan ada banyak ayat suci Al Qur’an yang terbukti terintegrasi dengan temuan-temuan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan pengertian dari epistemologi sendiri adalah teori pengetahun atau theory of knowledge.
“Banyak buktinya bahwa ayat suci Al Qur’an terintegrasi dengan ilmu pengetahuan modern,” ucap Nurhayati.
Nurhayati juga menambahkan epistemologi Islam dan ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang harus dipandang secara utuh dan menyeluruh, tidak boleh dipisahkan antara satu dan lainnya. Misalnya pada bidang kedokteran dan perilaku manusia. Semua bidang ilmu pengetahuan tersebut haruslah berorientasi pada tauhid atau agama Islam.
“Semua harus dipandang secara utuh dan menyeluruh menjadi satu kesatuan antara teori Islam dan sains. Contohnya di bidang sains kedokteran atau psikologi perilaku manusia harus berorientasi pada tauhid,” ujar Nurhayati.
Perwakilan International Institute of Islamic Thought (IIIT) untuk Indonesia, Dr. Habib Chirzin juga mengatakan lembaganya akan membuat banyak buku panduan sebagai rujukan pengajaran epistemologi Islam terintegrasi dengan ilmu pengetahuan modern. Selain itu, Habib mengungkapkan IIIT akan berkolaborasi dengan UAI untuk bekerja sama mengembalikan kejayaan ilmuan-ilmuan Islam yang di abad pertengahan sudah menemukan banyak dasar teori pengetahuan alam dan sosial.
“Karena hal ini baru dan belum banyak buku yang bisa digunakan sebagai rujukan, IIIT dengan UAI akan menjalin kerja sama untuk mengembalikan kejayaan Islam,” ucap Habib.
Sambutan menarik juga dilontarkan dari Rektor UAI,Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc terkait simposium nasional ini merupakan ajang kebangkitan bersama bahwa Islam memang benar adanya sebagai rahmatan lil’alamiin salah satunya berkat konsep halalan toyyiban. Bahkan halalan thayyiban telah menjadi budaya juga bagi orang non muslim.
“Simposium nasional ini merupakan pembahasan bersama sebagai pengembangan universitas dan Islam khususnya karena Islam akan benar-enar menjadi rahmatan lil’alamiin dengan konsep halalan thayyiban yang sudah mulai diikuti orang non muslim,” kata Asep.
Asep juga menyebutkan bahwa Al Qur’an sebagai sumber research untuk ilmu sosial dan ilmu alam. Al Qur’an bukan hanya mengenai ibadah tetapi juga untuk mengaktualisasi pengetahuan dari Al Qur’an. Menurut Asep, Al Qur’an justru tidak banyak menyinggung tata cara beribadah tetapi pada banyak pengetahuan alam semesta dan manusia. (Wnd)