ChanelMuslim.com – Indonesia harus cermat menentukan kebijakan politik luar negerinya di tengah persaingan pengaruh Amerika dan China
Amerika selama ini dikenal mempunyai beberapa negara aliansi yang cukup solid. Sementara perkembangan pengaruh China di beberapa negara juga cukup signifikan. Sehingga wajar jika kedua negara besar itu terkesan berlomba memperluas pengaruh di beberapa belahan dunia.
Pemerintah diminta untuk berhati-hati merumuskan arah kebijakan Luar Negeri di tengah perubahan konstalasi politik global. Posisi Indonesia saat ini dinilai tidak cukup ideal dalam menentukan sikap atas pengaruh dua kekuatan besar yaitu Amerika dan China.
Baca Juga: Inggris Desak China Izinkan Akses PBB ke Xinjiang
Indonesia harus Berhati-Hati Mengambil Sikap Politik
Dalam diskusi publik dengan tajuk “Pergeseran Persepsi Ancaman Negara Barat (Australia & AS) dan Dampaknya bagi Indonesia” yang diselenggarakan oleh Institut Indonesia untuk Kajian Keumatan dan Kebangsaan (II-K3) bekerjasama dengan Center for Indonesian Reform (CIR), Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Rizal Dharmaputra menjelaskan saat ini Amerika kembali fokus membangun kekuatan di beberapa Kawasan strategis.
Sebelumnya di masa Pemerintahan Donald Trump kebijakan Luar Negeri Amerika melemah, kini pengaruh tersebut akan kembali dikuatkan oleh Joe Biden melalui kebijakan re-balance.
Pemerintah Amerika menilai kekuatan dan konsolidasi China saat ini menjadi ancaman. Cuma kendalanya, kata Rizal, Amerika terkesan belum mampu menempatkan ancaman tersebut dalam suatu definisi yang jelas.
Baca Juga: Obama Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Kuba
“Amerika masih menggunakan persepsi perang dingin mellihat perkembangan China. Padahal situasi saat ini sudah sangat berbeda,” ujar Rizal.
Sementara Pemerhati Politik Luar Negeri dari Universitas Binus, M. Faisal Karim, menilai perebutan pengaruh Amerika dan China tidak lepas dari konteks pertarungan pengaruh liberalisasi Barat dengan nasionalisme yang terjadi di beberapa Kawasan.
Amerika menilai perkembangan nasionalisasi beberapa negara di Kawasan yang selama ini dikuasai merupakan ancaman yang perlu disikapi. Dalam jangka panjang berkurangnya pengaruh Amerika di negara-negara Kawasan dikhawatirkan akan berdampak pada stabilitas politik global.
[MY]