Sunday, March 7, 2021
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase
No Result
View All Result
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Head to Head Ahok Sandiaga, Pertarungan Sekuler dan Islam tak Terhindarkan

September 21, 2016
in Berita
0
0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegramLinkedin

images-18Chanelmuslim.com- Jalan menuju Pilkada DKI 2017 kian panas dan sensitif. Jika calon pasangan cagub akhirnya hanya dua: Ahok versus Sandiaga, maka pertarungan ideologis tak mungkin terhindarkan: sekuler versus Islam.

Aroma pertarungan ideologis ini sebenarnya sudah mulai kentara ketika koalisi partai yang terbangun mengkristal pada titik beku ideologis di masing-masing calon. Yaitu, kubu Ahok yang didukung oleh partai-partai yang tidak berbasis Islam seperti Hanura, Nasdem, Golkar. Dan, ditambah lagi kekentalannya dengan masuknya PDIP di kubu ini.

Sementara, kubu Sandiaga yang diusung Gerindra seperti mendapat ‘berkah’ ketika partai-partai berbasis Islam tak punya pilihan lain kecuali menggolkan yang bukan Ahok. Satu per satu, partai-partai Islam kian merapat ke kubu ini. Antara lain, PKS, PKB, dan tak lama lagi PPP dan PAN.

Inilah mungkin dalam sejarah ibukota Indonesia era reformasi, Pilkada yang dilakukan secara demokratis akhirnya mengkristal pada dua kubu ini dan bertemu pada satu judul pertarungan: sekuler versus Islam.

Jika ini yang akan terjadi, ajang pilkada akan sangat sensitif, dinamikanya bukan pada adu program dan gagasan, melainkan bisa terjebak pada hal yang lebih mendasar: ideologi dan agama.

Nilai sensitif dari pertarungan model ini adalah orang atau kelompok akan mengenyampingkan hal-hal yang rasional, dan hanyut dalam suasana emosional. Suasana ini sudah kian terasa ketika tokoh di dua kubu masing-masing melemparkan pernyataan yang sensitif: sara (suku agama, dan ras).

Gong dari PDIP

Proses dan dinamika pilkada Jakarta yang berjalan selama ini bisa dibilang normal, tak berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Masing-masing calon muncul dengan gagasan, ide, dan strategi perubahan untuk menjadi daerah yang lebih baik.

Bahkan, ketika Ahok diusung oleh tiga partai seperti Hanura, Nasdem, dan Golkar pun suasana normal ini masih terasa. Walaupun, para tokoh Islam Jakarta sudah bisa membaca kemana arah dinamika itu berjalan, tapi publik secara umum masih menilai wajar.

Hal itu karena partai yang bisa dianggap kartu kunci pembentuk warna pertarungan: normal atau ideologis, belum menunjukkan sikap. Bahkan saat itu, seperti yang juga diharapkan kubu Sandiaga, besar kemungkinan terjalinnya koalisi besar “Lawan Ahok” dengan masuknya PDIP melalui calon kuatnya, Tri Risma Harini.

Jika itu yang terjadi, akan muncul suasana cair dari kubu yang siap melawan Ahok dengan sosok PDIP yang selama ini memang dikenal sekuler.

Secara strategis, jika hal ini yang diambil PDIP, akan memberikan nilai plus untuk PDIP di mata partai-partai berbasis Islam. Setidaknya, publik Jakarta yang 85,36 persen muslim tidak lagi memposisikan PDIP sebagai partai lawan, tapi mitra untuk perubahan.

Sebagai catatan, organisasi massa yang dibangun semasa mendiang Taufik Kiemas dengan nama Baitul Muslimin Indonesia sebagai salah satu wajah lain dari PDIP ingin menguatkan posisi PDIP sebagai kawan di mata umat Islam secara keseluruhan.

Sosok Tri Risma yang tampil dengan jilbab pun seperti mengalirkan energi baru untuk PDIP di mata partai-partai Islam. Selain tentunya, integritas dan kredibilitas Risma yang diakui baik semua kalangan.

Bahkan, sebuah survei pun menyatakan bahwa pasangan Risma dan Sandiaga bisa mengungguli calon petahana, Ahok yang berpasangan dengan siapa pun.

Pada titik ini, sejarah mencatat bahwa PDIP yang berperan sebagai partai utama pemerintah dan mempunyai kepentingan besar dalam stabilitas politik dan keamanan, khususnya ibukota, tidak bisa memainkan peran yang bijak dalam konteks “pertarungan” kubu di Pilkada DKI 2017.

Justru, masuknya PDIP dalam barisan pendukung Ahok, selain menguatkan stigma publik terhadap PDIP yang anti Islam, juga meleburkan apa yang sudah dibangun tokohnya, mendiang Taufik Kiemas, ketika sukses membangun ormas Baitul Muslimin Indonesia.
Ahok VS Sandiaga, Sekuler VS Islam

Hajatan Pilkada DKI Jakarta memang masih lima bulan lagi. Masih banyak kemungkinan adanya perubahan-perubahan langkah di masing-masing kubu untuk mencairkan suasana pertarungan, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa Pilkada Jakarta semestinya pertarungan ide dan gagasan, bukan agama dan hal sara lainnya.

Namun, jika calon pasangan yang “bertempur” mengkristal pada dua calon ini dengan kubu pendukung seperti saat ini, tak bisa lagi dipungkiri potensi pertarungan sekuler dan Islam akan kian kentara.

Semua kekuatan politik akan mengkristal pada dua kubu ini: sekuler dan Islam. Dan ujungnya, pernyataan-pernyataan sara yang sangat sensitif memunculkan konflik fisik berdarah, tak lagi terhindarkan.

Perang pernyataan antara Ruhut Sitompul dan Amien Rais sebagai contoh yang sudah terjadi, adalah sebagian kecil dari perang pernyataan sensitif yang akan muncul berikutnya. Padahal, di belakang dua tokoh ini terdapat jutaan massa yang siap ambil sikap dan langkah.

Di tataran akar rumput, masyarakat Jakarta saat ini mulai memetakkan mana kawan dan mana lawan. Dan peta itu begitu sederhana dalam kacamata awam akar rumput. Yaitu, mana yang Islam dan mana yang bukan. Mana yang sekuler, dan mana yang muslim.

Pertarungan ini jauh berbeda dengan yang pernah terjadi di Pilpres lalu, antara Jokowi dan Prabowo. Selain karena Jokowi muslim, calon wakil presidennya adalah Jusuf Kalla yang sudah dikenal dekat dengan ormas Islam.

Inilah pesta demokrasi yang paling rawan dalam sejarah Ibukota Jakarta: pertarungan sekuler lawan Islam. Bukan, pertarungan ide dan gagasan menuju Jakarta yang jauh lebih baik dari saat ini. (mh/foto:korannonstop )

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Butuh Polisi dalam Situasi Darurat, Polda Metro Jaya Luncurkan Aplikasi SIAP-PMJ 

Next Post

Resep Ringan Tapi Lezat, Takoyaki Sosis

Related Posts

Hukum Pelegalan Miras dengan Alasan Menghormati Tradisi atau Kearifan Lokal

Hukum Pelegalan Miras dengan Alasan Menghormati Tradisi atau Kearifan Lokal

March 4, 2021
Yayasan Zakat Inggris Melihat Tingkat Kemiskinan Naik Dua Kali Pasca Pandemi Covid 19

Yayasan Zakat Inggris Melihat Tingkat Kemiskinan Naik Dua Kali Pasca Pandemi Covid 19

February 28, 2021
PLN harus Siaga Banjir

PLN harus Siaga Banjir

February 21, 2021
2,6 Juta Warga Palestina Mendaftar untuk Ikut Pemilu Palestina

2,6 Juta Warga Palestina Mendaftar untuk Ikut Pemilu Palestina

February 18, 2021
Terkait Penolakan PLTP Rawa Dano, Pemerintah Diminta Jangan Abaikan Rakyat

Terkait Penolakan PLTP Rawa Dano, Pemerintah Diminta Jangan Abaikan Rakyat

February 18, 2021
Menyoal Penyerahan Transmisi Listrik ke Swasta

PLN Diminta Jangan Unbundling Listrik, Karena Bertentangan Dengan Konstitusi

February 16, 2021
Resep Sop Iga Rumahan Mudah

Resep Sop Iga Rumahan Mudah

February 14, 2021
Penjual Laili Waiteu Tuntut Ganti Rugi

Penjual Laili Waiteu Tuntut Ganti Rugi

February 12, 2021
Menyoal Penyerahan Transmisi Listrik ke Swasta

Ada 433 Desa di Indonesia yang Belum Teraliri Listrik

February 11, 2021
Qatar Tandatangani Kesepakatan untuk Bangun Rumah Sakit di Gaza

Qatar Tandatangani Kesepakatan untuk Bangun Rumah Sakit di Gaza

February 8, 2021
Next Post

Resep Ringan Tapi Lezat, Takoyaki Sosis

Kuliner Indonesia Hadir di Arraluen Botanic Park, Australia

Terbaru

LAZ Al Azhar Sediakan Posko Medis untuk Korban Banjir Bekasi

LAZ Al Azhar Sediakan Posko Medis untuk Korban Banjir Bekasi

March 7, 2021
Cara Mudah Membuat Urap Sayur, Olahan Salad Khas Indonesia

Cara Mudah Membuat Urap Sayur, Olahan Salad Khas Indonesia

March 7, 2021
Hukum Meruqyah Rumah

Hukum Meruqyah Rumah

March 7, 2021
Milad Salimah ke-21, Salimah Kota Blitar Turut Sukseskan Jumat Berkah

Milad Salimah ke-21, Salimah Kota Blitar Turut Sukseskan Jumat Berkah

March 7, 2021
Ini Alasan Alquran Mengatur Konsep Berkeluarga

Ini Alasan Alquran Mengatur Konsep Berkeluarga

March 7, 2021
Mekarsari Drive Thru, Referensi Liburan Akhir Pekan Keluarga di Cileungsi

Mekarsari Drive Thru, Referensi Liburan Akhir Pekan Keluarga di Cileungsi

March 7, 2021
Hukum Memperingati Hari Besar Islam Isra Mi’raj

Hukum Memperingati Hari Besar Islam Isra Mi’raj

March 7, 2021
Resep Potato Wedges, Ide Olahan Kentang Mudah

Resep Potato Wedges, Ide Olahan Kentang Mudah

March 7, 2021
Mardani Ali Sera Perkenalkan Mardani Leadership School

Mardani Ali Sera Perkenalkan Mardani Leadership School

March 6, 2021
MUI Kaji Strategi Kecerdasan Buatan untuk Dakwah Islam

MUI Kaji Strategi Kecerdasan Buatan untuk Dakwah Islam

March 6, 2021

Terpopuler

  • Psikolog Erry Soekresno Berpulang ke Rahmatullah

    Psikolog Erry Soekresno Berpulang ke Rahmatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ucapkan Barakallah Sebagai Pengganti Selamat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakar Parenting Emmy Soekresno Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buka Aura, Bagaimana Hukumnya menurut Syariah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Cara Mengetahui Ragi Masih Aktif atau Tidak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Unit Gerobak Pertama di Tengah Pandemi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hukum Memakai Kalung Salib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Dia Resep JSR untuk Demam Anak, Batuk dan Panas Dalam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jerat Investor Pilkada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Copyright . Disclaimer . Iklan . Redaksi

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Sakinah
    • Pranikah
  • Ayah Bunda
    • Tumbuh Kembang
    • Parenting
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Kecantikan
    • Komunitas
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Nasional
    • Foto News
    • Dunia
    • Palestina
    • Sekolah
    • Ekonomi
    • Opini
    • Editorial
    • Info Bisnis
    • Event
  • Khazanah
    • Ustadzah
    • Quran Hadits
    • Kisah
    • Nasihat
  • Konsultasi
    • Arsitektur
    • Kesehatan
    • Syariah
  • Galeri
    • Foto
    • Video
    • Komik
    • Market
  • Oase

Copyright © 2014 - 2021
Chanelmuslim.com - Media Pendidikan & Keluarga