ChanelMuslim.com – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro mengatakan pada Festival Budaya Karawo 2016 akan digelar mulai tanggal 9-13 Oktober 2016 mendatang akan menampilkan sejumlah kegiatan yang bertemakan kain khas Gorontalo, Karawo di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo.
”Yang menarik adalah festival ini juga bertepatan dengan kegiatan IMEU (Indonesia Midle East Update,Red). Ini merupakan pertemuan saudagar, pengusaha, kedutaan negara timur tengah di Indonesia,” ujar Jamal Nganro didampingi Kasi Promosi dan informasi Fahmi Ihsan dalam siaran pers Kementerian Pariwisata.
Dia mengatakan bahwa Tahun ini Gorontalo sebagai tuan rumah IMEU, jadi kami akan siapkan acara dengan sebaik mungkin.
“Ibarat sambil menyelam minum air, kegiatan IMEU itu kerjasama dengan Kementerian Luar Negri,” ujar Jamal Nganro.
Sementara itu Fahmi Ihsan mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan semua hal dengan matang untuk menyambut para tamu negara timur tengah tersebut. Dari Hotel hingga membawa mereka menyaksikan atraksi yang dimiliki oleh Gorontalo.
”Kegiatan ini juga bertepatan dengan Festival Boelamo yang dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 12 Oktober 2016.
Untuk acara Fashion Karawo, pihak panitia pelaksana mendatangkan desainer kaliber tinggi agar hasil desainnya tidak memalukan dan bisa mendunia.
”Kita akan undang Yurita Pudji Djadjang untuk mendesain karawo sesuai arahan pak Menteri, agar festival fashionnya juga mendunia,” ujarnya bangga. Fashion Karawo berlangsung di Gorontalo.
Tak lain, untuk memperkenalkan Kain khas Karawo. Fahmi menambahkan, acara yang bertujuan untuk lebih memperkenalkan sulam Karawo khas Gorontalo tersebut, merupakan rangkaian kegiatan dari Festival Karawo dan Festival Boalemo 2015.
Tahun ini Fashion Karawo mengadakan empat kategori lomba untuk tiap designer dan busana yang dibawakan oleh peserta, yaitu busana muslim, gaun pesta, pakaian kasual dan pakaian kantoran.
Fashion Karawo, imbuh Fahmi, kesempatan perancang muda untuk berkreasi.
“Lomba Fashion Karawo ini merupakan ajang designer muda lainnya untuk unjuk gigi dan belajar, untuk dapat tampil lebih percaya diri serta menambah pengalaman dan memajukan sulam karawo hingga semakin dikenal di nusantara maupun internasional,” ungkap dia.
(jwt/kemenpar)