ChanelMuslim.com – Gereja dan kelompok-kelompok agama menyerukan pada semua warga Kanada, termasuk media dan politisi, untuk mengambil sikap melawan kefanatikan serta diskriminasi terhadap umat Islam yang ada di negara itu.
“Sangat mengejutkan melihat kefanatikan dan diskriminasi yang menargetkan umat Islam di Kanada,” kata surat yang diterbitkan oleh Canadian Friends Service Committee (Quaker) pada tanggal 20 Oktober lalu.
“Kami menyerukan kepada semua warga Kanada untuk melawan hal ini.”
Surat itu ditandatangani oleh Lana Robinson, seorang pegawai di Canadian Friends Service Committee, dan Uskup Elaine, pejabat di Canadian Yearly Meeting of the Religious Society of Friends.
“Kita tidak bisa membantu lebih tetapi berpikir bahwa retorika politik sangat memecah belah dan berbahaya adalah salah satu masalah yang berkembang saat ini. Kami adalah saksi mata yang melihat pengkambinghitaman Muslim, yang mengalihkan perhatian dari banyak isu signifikan di negeri ini,” tulis Robinson dan Uskup Elaine.
“Kami meminta politisi dan media berita untuk bersikap tegas menentang Islamofobia, kebencian, rasisme, perpecahan dan ketidakadilan.”
Surat itu juga menyerukan adanya inisiatif di Kanada untuk mendorong saling kesepemahaman di antara warga negara.
“Untuk mempertahankan dan memperkuat identitas multikultural, Kanada perlu meningkatkan inisiatif dialog pendidikan dan antarbudaya yang akan mendorong tindakan saling berbagi informasi yang akurat tentang masyarakat kita yang beragam pemahaman,” tulis isi surat itu.
“Seperti orang Kristen dan Yahudi, sebagian besar umat Islam hidup dengan kredo dari Tradisi Ibrahim, yang menghormati perdamaian, cinta, dan komitmen kepada Tuhan dan penciptaan.
“Kami mendukung hak individu untuk memilih pakaian yang mereka rasa cocok dikenakan, termasuk jilbab, burqa atau niqab. Semua itu hak asasi manusia, seperti hak untuk mengekspresikan keagamaan dan itu sangat penting.
“Kami menyadari bahwa niqab telah dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim di Kanada selama puluhan tahun dan itu bukan hal baru atau sebuah ancaman,” isis surat itu menambahkan.[af/onislam]