ChanelMuslim.com—Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mencanangkan Gerakan Maghrib Mengaji. Gerakan ini mendapat sambutan warga di kota tersebut. Hal ini terlihat dari antusiasme warga yang hadir dalam kegiatan Maghrib Mengaji yang dilaksanakan di beberapa Kelurahan di Kota Tangerang.
Di Kelurahan Tanah Tinggi, kegiatan Magrib Mengaji yang dipusatkan di Masjid Al Hikmah yang berada di pinggir Kali Sipon tersebut dipadati para jamaah yang berasal dari kalangan usia, mulai anak-anak, remaja, dewasa dan para orang tua. Para jamaah terlihat khusyuk membaca ayat suci Alquran.
Kondisi yang sama juga terlihat di Kelurahan Sudimara Ciledug, kegiatan yang dipusatkan di Masjid Al Baidhoh Kampung Wadas tersebut juga dipenuhi warga yang ingin mengkhatamkan Alquran secara berjamaah.
Para jamaah sudah terlihat memadati lokasi sejak pukul 15:00 WIB, masjid yang luasnya kurang lebih 1.000 meter persegi itu terlihat tidak mampu menampung antusiasme warga yang ingin menyemarakkan gerakan yang bertujuan untuk membudayakan kembali kebiasaan Mengaji di Kota Akhlakul Karimah.
Wali Kota Arief R. Wismansyah yang hadir bersama dengan Wakil Wali kota Sachrudin menyampaikan bahwa esensi penting dari adanya gerakan Maghrib Mengaji adalah bagaimana umat Islam selain bisa mengaji juga bisa mengamalkan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam ayat-ayat Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
“Sehingga tidak hanya keshalehan ritual yang kita tingkatkan, namun juga keshalehan sosial melalui pengamalan ayat-ayat yang dibaca,” tuturnya ketika hadir di Masjid Al Baidhoh di Sudimara, Jumat (13/5).
Apalagi, lanjut Arief, di tengah kemajuan teknologi dan kondisi sosial masyarakat perkotaan yang cenderung hedonis dan apatis, perlu ada formula yang tepat yang bisa membentengi masyarakat khususnya para generasi muda dari pengaruh negatif globalisasi.
“Alquran selain sebagai kitab suci harus kita jadikan pegangan hidup dan pandangan hidup kita. Di tengah tantangan kemajuan teknologi yang menjadikan kita jadi anti sosial karena terlalu aktif di dunia sosial,” katanya menjelaskan.
Untuk itu, melalui kegiatan ini masyarakat minimal bisa rileks sejenak dengan melupakan rutinitas yang membebani langkah untuk menyapa atau berbuat untuk kemajuan lingkungan. “Mari kita luangkan waktu sejam atau dua jam untuk mengaji bersama dengan keluarga,” ajak Arief.
Demi mendukung Gerakan Maghrib Mengaji, Pemkot Tangerang pun membatasi jam operasional warung internet dan persewaan game online. Mereka ingin meredam kegiatan anak-anak di wlilayah kota itu yang dianggap tidak jelas dan menyimpang di saat jam belajar dan mengaji.
“Kami menangkap keluhan para orang tua, apalagi pemkot ada program Magrib Mengaji dan Tangerang Cerdas. Jadi pada jam-jam itu anak sekolah harus memanfaatkan waktu untuk belajar dan mengaji,” kata Wali Kota Arief, Senin (16/5/2016).
Setiap harinya, mulai jam 18.00 sampai jam 20.00, Arief menetapkan warnet dan rental game online harus tutup. Dia juga meminta agar orang tua bisa menjadi gerbang teknologi, memperkenalkan sekaligus mendampingi anak dalam menggunakan perangkat telekomunikasi cerdas di rumah.
Dia tidak memungkiri bahwa perkembangan teknologi yang cepat kadang membuat orang tua menjadi terlena. Dengan alasan agar anaknya tidak gagap teknologi, orang tua malah memfasilitasi anaknya dengan gadget mahal yang justru membunuh kreativitas anak.
Itu terjadi karena anaknya tidak pernah diarahkan oleh orang tuanya tentang cara penggunaannya secara positif. “Anak-anak jadinya malah main game melulu, lupa belajar atau ngaji,” katanya sambil menambahkan, “Jangan jerumuskan anak dengan gadget yang tidak sesuai dengan usianya.”
Oleh karenanya, perlu dilakukan pengawasan orang tua terkait penggunaan komputer atau gadget lainnya. Pemerintah Kota Tangerang, menurutnya, juga sudah melakukan berbagai kebijakan terkait dampak negatif teknologi, “Salah satunya pengawasan warung internet dan juga rental play station yang tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 10 tahun 2012 ini.” (mr/ROL/Tempo)