ChanelMuslim.com – Filipina telah meluncurkan program wisata kuliner Halal, yang bertujuan untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Mindanao dan merasakan warisan kuliner yang unik di kawasan tersebut.
Baca juga: Filipina Sebut Vaksin Anti-Dengue Mungkin Terkait Tiga Kasus Kematian
Program tersebut diperkenalkan oleh Departemen Pariwisata (DoT) pada Selasa, bertepatan dengan perayaan hari raya umat Islam Idul Adha, melalui video seri yang dapat dilihat oleh publik di platform media sosial DoT.
Kampanye ini dirancang untuk mempromosikan tidak hanya masakan Mindanao tetapi juga masyarakat dan budayanya, dan tujuan wisata di bagian selatan negara itu. Dengan demikian, diharapkan dapat membantu memacu pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.
“Makanan adalah bagian penting dari pengalaman pariwisata. Ini memberi kita gambaran sekilas tentang budaya dan warisan suatu tempat. Melalui pengembangan wisata kuliner halal, kami mendorong penemuan dan keakraban dengan tradisi saudara dan saudari Muslim kami, ”kata Menteri Pariwisata Bernadette Romulo-Puyat.
“Halal tidak eksklusif untuk umat Islam. Ini untuk semua orang. Inilah yang ingin kami perkenalkan melalui proyek ini,” tambahnya, mengungkapkan optimisme bahwa itu akan menarik baik Muslim maupun non-Muslim.
Proyek ini juga bertujuan untuk mendokumentasikan praktik kuliner Mindanao, menciptakan pengalaman dan atraksi oleh unit pemerintah daerah dan perusahaan swasta bagi wisatawan, dan mempromosikan industri pariwisata halal di kawasan itu melalui pemetaan kuliner dan warisan.
Seri video DoT menampilkan perusahaan bersertifikat halal dan ramah Muslim di seluruh pulau Mindanao.
May Salvana-Unchuan, seorang direktur di DoT, mengatakan “aspek masakan halal, cara halal dalam melakukan sesuatu, dan pariwisata ramah Muslim tidak diketahui sebelumnya” tetapi “menjadi konsep yang populer.”
Jamal Munib, komisaris di Komisi Nasional Muslim Filipina, mengatakan “Muslim bukan satu-satunya yang menganjurkan makanan halal karena non-Muslim dapat melihat betapa bersihnya masakan halal.” Dia menambahkan: “Secara global, industri halal sekitar $2,3 triliun.”
Gurlie Fronoza, petugas pariwisata di Kota Cotabato, mengatakan produk kuliner halal itu sehat karena pada dasarnya organik.
“Jika Anda mencari lebih banyak petualangan dalam makanan Anda daripada menu biasa yang diberikan kepada kami di restoran, Anda harus mencoba halal,” tambah Fronoza.
Badan Promosi Pariwisata, sebuah badan dari DoT, mengatakan akan meningkatkan dukungannya untuk pembentukan ekosistem halal yang lengkap melalui inisiatif yang akan lebih mengembangkan dan mempromosikan atraksi dan layanan wisata ramah Muslim di negara tersebut.[ah/arabnews]