ChanelMuslim.com – Maraknya penyerangan bahkan intimidasi pada sosok ataupun tokoh publik tertentu secara online, Facebook sekarang akan menganggap aktivis dan jurnalis sebagai tokoh masyarakat yang “tidak disengaja” .
Baca juga: Ini 10 Tokoh Publik Inspiratif dalam Perannya sebagai Ibu Sekolah Utama Anak
Dengan demikian langkah itu akan meningkatkan perlindungan terhadap pelecehan dan intimidasi yang ditargetkan pada kelompok-kelompok ini, kata kepala keamanan global facebook dalam sebuah wawancara pakan ini.
Baca juga:
Perusahaan media sosial, yang memungkinkan komentar lebih kritis terhadap tokoh publik daripada individu pribadi, mengatakan bahwa mereka mengubah pendekatannya terhadap pelecehan terhadap jurnalis dan “pembela hak asasi manusia,” yang dikatakan di mata publik karena pekerjaan mereka daripada persona publik mereka.
Facebook berada di bawah pengawasan luas dari pembuat undang-undang dan regulator global atas praktik moderasi konten dan bahaya yang terkait dengan platformnya, dengan dokumen internal yang dibocorkan oleh pelapor yang menjadi dasar sidang Senat AS pekan lalu.
Bagaimanapun Facebook, yang memiliki sekitar 2,8 miliar pengguna aktif bulanan, memperlakukan tokoh publik dan konten yang diposting oleh atau tentang tokoh tersebut telah menjadi area perdebatan sengit.
Dalam beberapa pekan terakhir, sistem “cross check” perusahaan, yang dilaporkan Wall Street Journal memiliki efek membebaskan beberapa pengguna terkenal dari aturan Facebook yang biasa, telah menjadi sorotan.
Facebook juga membedakan antara figur publik dan individu pribadi dalam perlindungan yang diberikannya seputar diskusi online: misalnya, pengguna umumnya diizinkan untuk menyerukan kematian seorang selebritas dalam diskusi di platform.
Perusahaan menolak untuk membagikan daftar figur publik tidak sukarela lainnya tetapi mengatakan mereka dinilai berdasarkan kasus per kasus.
Awal tahun ini, Facebook mengatakan akan menghapus konten yang merayakan, memuji, atau mengejek kematian George Floyd, karena dia dianggap sebagai figur publik yang tidak disengaja.
Global Head of Safety Facebook Antigone Davis mengatakan perusahaan juga memperluas jenis serangan yang tidak akan diizinkan pada figur publik di situsnya, sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi serangan yang secara tidak proporsional dihadapi oleh wanita, orang kulit berwarna, dan komunitas LGBTQ.
Facebook tidak akan lagi mengizinkan konten seksual yang parah dan tidak diinginkan, gambar atau gambar photoshop yang menghina secara seksual atau serangan negatif langsung terhadap penampilan seseorang, misalnya, dalam komentar di profil tokoh masyarakat.[ah/reuters]