ChanelMuslim.com – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati meninggal dunia Kamis, (1/7/2021) di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi akibat terpapar Covid-19.
Kabar ini disampaikan oleh Ekonom INDEF lainnya, yaitu Eko Listiyanto yang menyebutkan Enny telah terpapar Covid-19 dari satu pekan yang lalu, sempat melakukan isolasi mandiri, dan meninggal setelah dua hari dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Mantan Ketua Umum DDII, Mohammad Siddik Meninggal Dunia
Ekonom Senior INDEF yang Berani Mengkritik Pemerintah
Semasa hidupnya, ia berani melontarkan kritik kepada pemerintah terkait penanganan pandemi Covid-19.
Dilansir tempo.co, Enny menilai pemerintah gagal mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui paket kebijakan.
Kegagalan tersebut terlihat dari rendahnya pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 yang hanya 2,97 persen.
Selain itu, Enny juga menilai pemerintah masih kebingungan untuk menyelesaikan masalah pandemi corona setelah empat bulan virus itu masuk ke Indonesia.
Pemerintah dipandang hanya berkutat mempersoalkan prioritas penanganan antara kesehatan dan ekonomi.
Kemudian, Enny juga mengkritik dalam menghadapi pandemi ini, pemerintah tidak benar-benar merespons masalah dengan kebijakan yang tepat.
Enny juga menyoroti sejumlah program insentif fiskal pemerintah yang diberikan selama pandemi Covid-19.
Beberapa di antaranya adalah pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar, serta penurunan tarif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) yang mulai berlaku Maret 2021.
Dalam kelas menengah, Enny menganggap bahwa masalah terkait perilaku belanja (spending behaviour) perlu dipertimbangkan oleh pemerintah sebelum memberikan insentif.
Baca Juga: Penulis Buku Fitrah Based Education Meninggal Dunia
Profil Enny Sri Hartati
Dilansir indef.or.id Enny lahir di Karanganyar. Ia merupakan direktur INDEF periode 2011 hingga sekarang.
Enny menyelesaikan gelar doktor program studi Ilmu Pertanian dengan konsentrasi Ekonomi Pembangunan di Institut Pertanian Bogor. Ia memperoleh gelar sarjana dari jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Universitas Diponegoro.
Sebelum menjadi direktur INDEF, ia pernah menjadi staf ahli Komisi X DPR RI (2007-2010) dan mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1996-2011).
Ia juga aktif menulis opini atau kolom di berbagai media cetak dan juga menjadi narasumber di berbagai seminar dan diskusi yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah seperti lembaga tinggi negara, BUMN, korporasi, asosiasi, media, partai politik, dan lembaga swadaya masyarakat (NGO).
Selain itu, Enny juga seringkali tampil di berbagai talkshow di media elektronik dan radio.
Mari kita doakan beliau semoga Allah merahmatinya dan dilapangkan kuburnya serta dijauhkan dari siksa kubur. Aamiinn. [Cms]