ChanelMuslim.com – Negara-negara Arab, rakyat dan kelompok masyarakat sipil pada hari Senin kemarin mengutuk pernyataan penghinaan baru-baru ini oleh pejabat Prancis terhadap Islam dan Nabi Muhammad.
Qatar mengutuk meningkatnya hasutan populis terhadap agama dan penghinaan yang disengaja terhadap Nabi Muhammad.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan kembali penolakan totalnya atas semua bentuk ujaran kebencian berdasarkan keyakinan, ras atau agama.
"Pidato populis yang mengganggu ini telah menyaksikan titik balik yang berbahaya dengan seruan institusional dan sistematis yang berkelanjutan untuk mengulangi penargetan hampir dua miliar Muslim di seluruh dunia," kata kemenlu Qatar.
Negara Teluk itu meminta komunitas internasional membela tanggung jawabnya untuk menolak kebencian dan hasutan, menekankan dukungan untuk nilai-nilai toleransi dan koeksistensi, dan bekerja untuk membangun prinsip-prinsip perdamaian dan keamanan internasional.
Di Gaza, Ulama Muslim Palestina berkumpul di depan Pusat Kebudayaan Prancis atas seruan dari Persatuan Ulama Palestina untuk memprotes praktik anti-Islam dan pernyataan dari beberapa pejabat Prancis.
Para ulama menyerukan boikot produk Prancis sebagai tanggapan atas komentar kontroversial baru-baru ini oleh Presiden Emmanuel Macron, serta keputusannya bahwa kartun Nabi Muhammad akan terus diterbitkan di Prancis.
Di Baghdad, kelompok Syiah menggelar demonstrasi memprotes provokasi Prancis terhadap Islam di depan Kedutaan Besar Prancis, meneriakkan slogan-slogan menentang Macron.
Selama beberapa hari terakhir, Prancis telah menyaksikan pemasangan gambar dan gambar yang menghina Nabi Muhammad di fasad beberapa bangunan di negara itu.
Selain kartun provokatif, Presiden Macron awal bulan ini menggambarkan Islam sebagai agama "dalam krisis" dan mengumumkan rencana hukum yang lebih keras untuk menangani apa yang disebutnya "separatisme Islam" di Prancis.
Muslim Prancis menuduh Macron berusaha menekan agama mereka dan melegitimasi Islamofobia.
Beberapa negara Arab serta Turki dan Pakistan juga mengutuk sikap Macron terhadap Muslim dan Islam, dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemimpin Prancis itu membutuhkan "pemeriksaan kesehatan mental."[ah/anadolu]