ChanelMuslim.com – Dewan Muslim Jerman dengan tajam mengkritik pemerintah Austria karena meluncurkan “peta Islam” digital yang kontroversial, menyebutnya langkah Austria itu tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Dewan Muslim Inggris Sarankan Pengusaha Memahami Budaya Pekerja Muslim
“Dengan teriakan perang seperti ‘Islam Politik’ dan tindakan semacam itu, rasis anti-Muslim dan ekstremis agama akan diperkuat pada saat yang sama, sementara jutaan Muslim dicurigai secara umum,” Aiman Mazyek, kepala dewan, mengatakan kepada koran WAZ.
“Yang kalah dari tindakan tidak bertanggung jawab seperti itu adalah demokrasi dan nilai-nilai masyarakat bebas kita di Eropa,” tambahnya.
Sebelumnya pada hari Selasa, Menteri Integrasi Austria Susanne Raab membela “peta Islam” yang kontroversial di tengah meningkatnya kritik di dalam komunitas Muslim negara tersebut.
“Ini sama sekali bukan kecurigaan umum terhadap Muslim. Ini tentang perjuangan bersama melawan Islam politik sebagai tempat berkembang biaknya ekstremisme,” kata Raab dalam wawancara dengan surat kabar harian Jerman, WELT.
Raab meluncurkan situs internet pekan lalu yang disebut “Peta Nasional Islam” dengan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi dan pejabat dan kemungkinan koneksi mereka di luar negeri.
Banyak Muslim merasa distigmatisasi dan keamanan mereka terancam oleh publikasi alamat dan rincian lainnya di tengah berkembangnya Islamofobia di Austria, terutama setelah serangan teror mematikan di Wina November lalu.
Bereaksi terhadap kontroversi yang sedang berlangsung, seorang ilmuwan politik terkemuka Austria, Prof. Heinz Gaertner, dari Universitas Wina mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa peta ini diskriminatif terhadap Muslim.
Gaertner memperingatkan tentang apa yang disebutnya “keadilan waspada” terhadap Muslim di Austria.
“Hanya masalah waktu sebelum akan ada serangan kekerasan terhadap institusi Islam,” katanya.
“Pelabelan publik terhadap kelompok tertentu seperti itu selalu menjadi awal dan dasar penghinaan, bahkan penganiayaan,” tambah Gaertner.
Sementara itu, Partai Persatuan Demokratik Kristen (CDU) Jerman yang dipimpin Kanselir Angela Merkel menyatakan dukungannya atas inisiatif pemerintah Austria yang disengketakan.
“Kami tidak membutuhkan kemarahan buatan tentang peta politik Islam Austria. Kami membutuhkan debat serius tentang bagaimana menangani ekstremisme Islam di Jerman,” Thomas Strobl, menteri dalam negeri negara bagian Baden-Wurttemberg selatan, mengatakan kepada harian WAZ. .[ah/anadolu]