Puluhan imam dari seluruh Eropa berkumpul di London untuk mengecam kekejaman yang dilakukan atas nama Islam. Mereka mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk merebut kembali ruang digital dari mereka yang ingin menodai Islam.
“Kami reklamasi ruang online, tetapi kita perlu semua orang terlibat dalam upaya ini,” Qari Asim, editor senior dari Imamsonline.com dan kontributor majalah ‘haqiqah’, seperti dikutip oleh kantor berita IANS pada hari Kamis, 26 Maret.
“Jadi ini adalah panggilan untuk log on, dapatkan informasi, dan berbagi majalah dengan semua teman dan keluarga secara online,” tambahnya.
Asim adalah salah satu dari lebih dari 120 imam yang menghadiri KTT anti-ekstremisme di ibukota Inggris dan merilis sebuah majalah digital untuk mempromosikan wajah Islam yang sebenarnya.
KTT ini datang sebagai respon langsung terhadap meningkatnya ancaman radikalisasi di kalangan pemuda Muslim.
Sebagai langkah awal, para imam meluncurkan majalah digital yang menyasar kaum muda Muslim.
“Majalah ‘haqiqah’ yang diterjemahkan sebagai ‘The Reality’ ditujukan untuk anak muda dan akan melawan narasi ekstrimis yang digunakan oleh kelompok-kelompok seperti ISIS,” jelas Shaukat Warraich, pemimpin redaksi Imamsonline.com.
Bertujuan untuk menyampaikan pesan yang jelas dan positif bagi pembaca, majalah baru online ini dikembangkan dengan kontribusi dari Imam dan ulama dan menawarkan pemuda Muslim informasi yang dapat dengan mudah dibagi di seluruh media sosial.
“Kami membalikkan arus – meskipun kami masih memiliki cara untuk melakukannya, tapi kami tahu bahwa dengan mengambil upaya untuk mendukung dan memobilisasi umat Muslim secara online maka pada akhirnya akan meredam suara-suara garis keras,” tandas Warriach.[af/onislam]