ChanelMuslim.com – Setelah 27 tahun bertugas di Angkatan Laut, penduduk asli Dearborn membuat sejarah dengan menjadi salah satu Muslim Amerika pertama yang memimpin kapal angkatan lautnya sendiri.
Komandan Houssain “Sam” Sareini mengambil komando kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Nitze (DDG 94) pada sebuah upacara pada 9 April lalu di Portsmouth, VA.
Baca juga: Angkatan Laut Israel Tangkap 3 Nelayan Palestina di Lepas Pantai Gaza
“Saya merasa terhormat dan mendapat hak istimewa untuk melayani sebagai komandan USS Nitze,” kata Sareini, lapor Arab American News.
“Memakai pakaian negara kita dan membawa orang ke jalan yang berbahaya adalah tanggung jawab yang besar. Melayani adalah suatu kehormatan. Kami hidup untuk orang lain, adalah sesuatu yang Islam telah ajarkan kepada saya dan dinas militer memungkinkan saya untuk melakukan itu. ”
Lahir dan dibesarkan di Dearborn dari orang tua Lebanon, Sareini lulus dari sekolah menengah Fordson pada 1993 dan memutuskan untuk bergabung dengan Angkatan Laut setahun kemudian pada usia 18 tahun.
Selama karirnya, Sareini telah menerima banyak penghargaan, antara lain Medali Jasa Meritorious, Medali Penghargaan Angkatan Laut, Medali Prestasi Angkatan Laut dan Medali Perilaku Baik, serta berbagai penghargaan unit.
Sam adalah saudara dari Anggota Dewan Mike Sareini dan putra dari mantan Anggota Dewan Suzanne Sareini.
“Dia tidak sampai ke posisinya hari ini dengan cara yang mudah,” kata Anggota Dewan Sareini.
“Dia melalui ini dengan mendaftar pada usia 18 tahun dan harus unggul dalam segala hal untuk sampai ke tempat dia sekarang. Kami percaya dia adalah Muslim pertama yang memimpin kapalnya sendiri, tapi itu belum 100 persen dikonfirmasi. ”
Komandan Sareini mengatakan kunci sukses adalah kepercayaan.
“Budaya dan komunitas kami dibangun di atas iman dan keluarga kami,” katanya.
“Selama Anda tetap berpijak pada dua hal itu, Anda akan menjalani hidup yang sukses.”
Sareini adalah satu dari sekitar 5.000 Muslim-Amerika yang saat ini bertugas di militer Amerika Serikat.
Umat Muslim juga terlibat dalam berbagai konflik sejak berdirinya Amerika Serikat, termasuk tentara Yusuf Ben Ali dan Bampett Muhammad dalam Perang Revolusi, Kapten Moses Osman dalam Perang Saudara, dan banyak Muslim dalam Perang Dunia II.
Muslim Amerika, seperti banyak orang Amerika lainnya, juga menentang partisipasi dalam perang yang mereka anggap tidak adil, termasuk petinju Muhammad Ali, yang terkenal menolak untuk berperang dalam Perang Vietnam.[ah/aboutislam]