ChanelMuslim.com- Jalur Gaza, SPNA – Aksi donor darah untuk korban perang Gaza “great return march” diadakan di Jalur Gaza adalah murni bantuan dari masyarakat Indonesia melalui sebuah lembaga sosial kemanusiaan didirikan oleh seorang Aktivis Kemanusiaan WNI asal Indonesia yang sudah 10 tahun menetap di Gaza Palestina yaitu Abdillah Onim yang akrab disapa Bang Onim.
Adalah Yayasan Nusantara Palestina Centre (NPC) langsung melakukan sejumlah kegiatan dan aksi sosial di Gaza Palestina, untuk membuktikan bahwa lembaga akan masih dan selalu eksis untuk membantu rakyat Palestina yang masih hidup dalam jajahan Israel lebih dari satu dekade.
Di antara program yang terbaru yang dilakukan adalah kegiatan aksi donor darah yang difasilitasi oleh Nusantara Palestine Center bagi para puluhan pasien korban luka-luka, saat terjadi aksi bentrok antara rakyat Palestina, yang memperingati Hari Tanah Sedunia, dengan aparat Israel di perbatasan, Jum’at (30/03/2018).
Adapun korban yang terdata hingga berita ini diturunkan sebanyak 17 orang meninggal dunia, dan lebih dari 1600 lainnya mengalami cedera, di antara dari mereka luka kritis akibat terkena tembakan dari sniper, atau penembak jitu militer Israel.
Rakyat Palestina selalu merayakan momentum ini yang bertepatan dengan Hari Tanah Nasional atau dalam bahasa Arab-nya disebut dengan “Yaumil Ard", dengan mengadakan aksi unjuk rasa damai menuntut hak-hak mereka untuk kembali ke bumi pertiwi Palestina, atau merebut kembali tanah kelahiran mereka yang telah dirampas pihak Israel.
Aksi unjuk rasa ini merebak di seluruh kawasan di Jalur Gaza, mulai dari Utara Gaza hingga ke wilayah Selatan Gaza. Tak pelak, para pengunjuk rasa yang mayoritas pemuda itu, terlibat bentrok dengan pasukan Israel yang bersenjata, di sepanjang garis perbatasan yang menyebabkan mereka harus meregang nyawa dan luka-luka.
Tragis, militer Israel membubarkan paksa para demontran dengan sengaja melakukan penembakan dengan menggunakan senjata otomatis peluru timah panas, melihat situasi ricuh dan memanas dengan dengan jumlah korban tewas dan luka, Nusantara Palestine Center sebagai lembaga social kemanusiaan langsung berinisiatif untuk memfasilitasi aksi donor darah sebagai bentuk dukungan masyarakat Indonesia, serta partisipasi kongrit atas apa yang sedang menimpa rakyat Palestina.
Lembaga Sosial Kemanusiaan Nusantara Palestine Center berkantor pusat di Kramat Jati Jakarta Selatan Jl.Haji Ali, yang mana pendiri dan pembinanya sudah berkecimpung di dunia kemanusiaan dan aksi sosial sejak tahun 2000 bahkan memilih menetap di Jalur Gaza sejak 10 tahun lalu, paham betul kondisi yang terjadi di Palestina terutama di Jalur Gaza dimana beliua pun sudah menjadi pelaku sejarah saksi hidup perang dahsyat antara militer Israel dengan pejuang Palestina saat agresi atas wilayah Jalur Gaza, bahkan beliau pun pernah merasakan penderitaan saat dijebloskan kepenjara Israel di tahun 2010 sebagai alumni kapal kemanusiaan Mavimarmara. Saat agresi Israel atas Gaza tahun 2014 beliau nyaris terkena gempuran roket Israel.
[gambar1]
Kegiatan donor darah yang berlangsung di rumah sakit As-Syifa rumah sakit milik pemerintah Palestina dimana rumah sakit Shifa adalah satu-satunya rumah sakit besar pusat rujukan para korban, para peserta yang mendonorkan darahnya warga sipil Jalur Gaza yang punya inisiatif sendiri untuk mendonorkan darah untuk saudara mereka yang menjadi korban perang yang masih dirawat dirumah sakit. Kegiatan donor darah difasilitasi oleh Lembaga NPC Indonesia.
Sejumlah respon positif datang dari berbagai pihak, termasuk mereka yang sebagai pendonor. Mereka mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap bangsa Indonesia yang selalu setia mendukung setiap langkah perjuangan rakyat Palestina, yang diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan.
Selain aksi sosial donor darah, lembaga NPC Indonesia yang memiliki staf serta relawan di Jalur Gaza mendatangi ruang rawat dimana pasien korban perang dirawat dalam rangka menyerahkan bantuan uang tunai kepada para pasien korban perang. Masing-masing pasien diberi uang tunai seniali 100 USD atau senilai dengan 1,5 juta rupiah. Hal ini sekedar mengurangi penderitaan karena mereka memiliki anak istri atau orang tua yang membutuhkan pasokan bahan makanan.
[gambar2]
Ucapan terima kasih dari para pasien warga Gaza korban perang disampaikan dengan menggunakan bahasa Indonesia yakni, “Terima Kasih Indonesia.”
Para pasien warga Gaza korban perang, saat ditemui tim NPC Indonesia di rumah Sakit Shifa Gaza City, mengucapkan: Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang selalu peduli akan nasib rakyat Palestina, kami warga sipil Gaza mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh NGO di Indonesia, pemerintah Indonesia wa bil khusus masyarakat Indonesia.
Perlu disampaikan bahwa saat ini kondisi rumah sakit di Gaza sangat membutuhkan bantuan obat-obatan seperti obat bius, anti biotik, cairan infus, kain kasa dan plester, dimana bantuan tersebut sangat dibutuhkan dan dinantikan untuk pasien korban perang. Hal ini pun disampaikan secara resmi oleh pihak Kementrian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza.
Menurutnya, bantuan makanan pun perlu, tapi untuk saat ini yang sangat dibutuhkan adalah bantuan obat-obatan karena hampir setiap hari jumlah korban semakin bertambah. Aksi unjuk rasa akan berlangsung sampai bulan Mei 2018.
Berikut nomor rekening bank BNI bagi siapa saja yang ingin berkontribusi membantu rakyat Palestina yang sedang berjuang membela negeri dan masjid Al-Aqsa; BNI 69000 90001 atas nama Abdilllah Onim.
Informasi kegiatan mereka di Palestina dapat diikuti di media social www.suarapalestina.com, fanpage: @suarapalestina.news atau fanpage @bang.onim dan IG @bang.onim. (mh)