ChanelMuslim.com – Memasuki hari kelima pascabanjir bandang yang menerjang Desa Alasmalang. Sepanjang hari, belasan relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) se-Jawa Timur bergabung di satu lokasi, memulai pagi dengan briefing kemudian dilanjutkan aksi sepanjang hari.
Berbekal sekop, garpu tanah, gerobak dorong, selang, dan mesin menyemprot air, upaya maksimal dilakukan untuk menghilangkan jejak lumpur sisa banjir. Latar dari aksi belasan relawan MRI itu adalah rumah-rumah yang sudah porak-poranda. Sebagian besar perabotannya tak karuan lagi bentuk dan baunya. Amis, penuh lumpur, mungkin tak lagi bisa digunakan.
Banjir bandang menyisakan ratusan rumah rusak
Selain melakukan aksi pembersihan jejak banjir bandang, tim MRI – ACT se-Jawa Timur pun dibagi untuk melakukan tugas pendataan. Menghitung berapa banyak kerusakan rumah imbas dihantam lumpur dan batang-batang kayu yang terbawa banjir bandang.
Data sementara yang dihimpun Tim MRI di lokasi banjir Banyuwangi, kerusakan rumah di empat dusun di Desa Alasmalang berjumlah 415 rumah.
Melansir data lain, MRI Jawa Timur mengutip catatan BPBD Banyuwangi sebanyak 23 rumah rusak berat di empat dusun, meliputi Dusun Garit, Dusun Bangunrejo, Dusun Karangasem, dan Dusun Wonorekso.
“Rata-rata kerusakan rumah akibat banjir bandang di Alasmalang karena dihantam batang pohon. Beberapa rumah ambruk, jebol, sampai roboh di beberapa bagiannya karena batang pohon ikut mengalir dibawa banjir. Beberapa rumah lainnya jebol karena lumpur yang dibawa banjir bandang arusnya sangat deras,” kata Samsul Alifin, relawan MRI Jawa Timur, mengabarkan dari Dusun Bangunrejo, Desa Alasmalang dikutip dalam siaran pers ACT.
Upaya maksimal diikhtiarkan MRI Jawa Timur untuk mengeluarkan lumpur tebal dari dalam rumah di Dusun Bangunrejo.
“Data yang kami pegang, sebanyak 118 rumah rusak sedang dengan kondisi penuh lumpur. Di dalam rumah, lumpur menumpuk dengan ketinggian 20 cm hingga 1 meter. Sementara 274 rumah lainnya mengalami rusak ringan,” kata Alifin melaporkan.
Kondisi Senin (25/6) sore lumpur juga masih menumpuk tebal di sepanjang jalan desa.
“Apalagi hujan gerimis terjadi sepanjang hari Senin kemarin. Semoga banjir susulan tidak terjadi,” kata Faruq Naufal, relawan lain dari MRI Jawa Timur menggambarkan kondisi di lokasi.
Hingga laporan ini diturunkan, melalui surat edaran, Bupati Banyuwangi menetapkan masa darurat bencana selama tujuh hari. Terhitung sejak bencana bandang datang Jumat (22/6) hingga sepekan setelahnya, Jumat (29/6).
Sampai masa pemulihan nanti, Tim ACT secara berkala tetap standby di Desa Alasmalang. Posko utama ACT Jatim berlokasi di Jalan Raya Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
(jwt/rilis)