Chanelmuslim.com–Water beads atau butiran polimer kini dijual bebas sebagai mainan anak-anak. Mainan berbentuk bola kecil ini bisa mengembang di dalam air jika didiamkan beberapa lama. Meski bisa menjadi sensory play untuk anak, tapi water beads juga rawan bahaya jika tertelan oleh anak.
Butiran polimer atau dikenal sebagai water beads, bisa mengembang di dalam air dan dijual bebas sebagai mainan anak-anak. Namun ahli memperingatkan bahayanya bila orang tua lalai mengawasi saat anak bermain water beads.
Awalnya, bola tersebut dijual untuk keperluan bercocok tanam tapi kini dijual juga sebagai mainan anak. Apalagi bola ini bisa menjadi sensory play bagi anak-anak. Namun, tiap mainan memiliki aturan untuk anak di kelompok usia tertentu dan diharapkan orang tua bijak melihatnya.
Dalam laporan di JAMA Otolaryngol, ahli mengatakan, orang tua perlu ekstra hati-hati terhadap mainan tersebut. Alasannya karena water beads sangat kecil sehingga mudah tertelan oleh anak yang kemudian rawan tersangkut dalam saluran tubuh karena mengembang.
Pada tahun 2012 misalnya, dokter dari Texas Children’s Hospital melaporkan dalam jurnal Pediatrics ada bayi berumur 8 bulan menelan bola polimer. Efeknya, setelah 15 jam kemudian bola mengembang menjadi sebesar bola golf dan tersangkut dalam saluran cerna anak sehingga perlu dioperasi.
dr Megan Sterling dan dr Pamela Muss dari Children’s National Medical Center, Amerika Serikat, lebih jauh mengatakan pada beberapa kasus dampak yang disebabkan oleh mainan ini bisa juga permanen.
Seperti pada kasus satu orang bocah perempuan yang mengeluh punya masalah telinga lebih dari 10 minggu. Pemberian antibiotik dan obat tetes tak memberikan efek apa-apa sehingga dilakukan MRI dan ternyata ada bola polimer sebesar 10 milimeter tersangkut di saluran telinganya.
Bola berwarna hijau tersebut diangkat lewat operasi namun sang anak sudah mengalami gangguan pendengaran permanen.
“Aturan umumnya untuk anak di bawah usia 6 tahun, ada hal-hal yang sebaiknya saya jauhkan dari rumah,” kata dr Gary Smith dari Child Injury Prevention Alliance seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/8/2016).(ind/dethealth)