Oleh: Sirat Rizhqi (Pengajar Al Quran)
ChanelMuslim.com-Generasi sahabat dikenal sebagai generasi yang sangat memperhatikan perkara niat sebagai prioritas sebelum melakukan ibadah bahkan dalam hal kebiasaan. Kunci kesuksesan atau tolak ukur kesuksesan suatu amal salah satunya adalah niat yang ikhlas kepada Allah.
Dalam Islahul Qulub, Dr. Amru Khalid menuliskan gambaran sahabat sebagai “Saudagar Niat”.
Apa makna dari saudagar niat ini? Maknanya yaitu melakukan satu amal sambil berniat dengan lima atau enam niat. Contohnya mereka ketika akan ke masjid untuk mendatangi majelis ilmu, maka mereka menyertakan niat:
“Aku akan memilih lima atau enam niat, dan Allah akan melipatgandakan
menjadi tujuh ratus lipat bagi setiap niat. Aku akan pergi melaksanakan shalat Maghrib dan Isya secara berjamaah, aku akan mengambil manfaat dari agamaku, aku akan pergi bersilaturahim dengan kawanku yang salih, aku akan mengenal dia yang akan mendekatkanku pada ketaatan, aku akan pergi menjauhi maksiat dua atau tiga jam, aku akan pergi bertaubat pada Allah.”
Dengan berlatih meneladani sahabat dalam perkara yang sering disepelekan yakni niat, seorang muslim akan lebih produktif dalam aktivitas. Amalnya akan memiliki nilai yang lebih. Dan lebih penting dari itu semua adalah hidayah dan pertolongan Allah karena telah melibatkan, mengingat Allah dengan ikhlas dalam tiap amal.
Bulan Ramadhan dikenal memiliki banyak nama. Seorang ulama abad 14 Hijriah, Dr. Zain Muhammad Husain Alaydrus mengumpulkan nama-nama bulan Ramadhan dalam Alquran dan hadist dan terkumpul 17 nama.
Salah satu dari nama itu adalah Syahrul Ibadah. Ramadan adalah bulan ibadah. Janji Allah kepada muslim yang bersungguh-sungguh dalam ikhlas dan amal pada bulan ini adalah pahala yang dilipatgandakan.
Maka hendaknya seorang muslim menjalani ibadah di bulan Ramadan dengan niat-niat yang berkualitas. Jauh berabad-abad dari generasi sahabat, seorang ulama sepuh Yaman mewarisi semangat dalam menghadirkan niat ketika Ramadan.
Beliau adalah Sayyid Abu Bakar Al Masyhur, ketika memasuki bulan Ramadhan beliau berniat:
1. Niat mengikuti Rasulullah dan sahabat
2. Niat berpuasa dengan maksimal dan terpenuhi semua aturannya sesuai dengan keridhaan Allah
3. Niat melaksanakan tarawih yang khusus hanya pada bulan ini
4. Niat menjaga diri dari maksiat selama bulan ini
5. Niat memperbanyak membaca Alquran dan zikir dan shalawat.
6. Niat menjaga lisan dari yang diharamkan
7. Niat merutinkan sedekah setiap harinya kepada yang membutuhkan
8. Niat menjaga shalat berjamaah
9. Niat mengikuti jejak para ulama
10. Niat menghidupkan 10 hari pertama, kedua dan 10 hari terakhir
11. Niat menggapai Lailatul Qadar
Sayyid Abu Bakar Al Masyhur mengajarkan kepada muridnya bahwa menjadi saudagar niat adalah usaha meraih kesuksesan Ramadhan. Menjadi saudagar niat mampu menghadirkan semangat beribadah, meraup keutamaan dan pahala di sisi Allah hingga derajat taqwa layak didapat.
Lalu bagaimana dengan kita? Adakah keinginan menjadi saudagar niat sebagaimana generasi sahabat dan orang-orang sholih?[ind]
Sumber bacaan:
Arafat, Mukafi Ahmad, 2017. Kangen Ramadhan Lagi. Jakarta: Cipta Jaya Publishing.
Arafat, Mukafi Ahmad, 2017. Lagi Kangen Ramadhan. Jakarta: Cipta Jaya Publishing
Khalid, Amru, 2015. Hati Sebening Mata Air. terj. Solo: Aqwam