AKTIVITAS masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, mulai kembali bergeliat setelah sempat lumpuh akibat bencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada November lalu.
Pantauan di Pasar Sungai Liput, Minggu (21/12/2025) menunjukkan masyarakat sudah kembali beraktivitas dan melakukan transaksi jual-beli.
Di sisi depan pasar, sejumlah pedagang mulai membuka lapak dan berjualan bahan-bahan pokok, sayur-mayur, serta bahan bakar eceran. Meski demikian, kondisi pasar masih belum beroperasi sepenuhnya normal.
Selain itu, sejumlah warga juga terlihat memutar musik melalui pendengar suara, menandakan bahwa aliran listrik sudah bisa diakses masyarakat.
Sebelumnya, Aceh Tamiang merupakan salah satu kabupaten yang terdampak paling parah akibat banjir bandang. Sebanyak 439 sekolah dan puluhan ribu rumah dilaporkan mengalami kerusakan akibat terjangan banjir.
Baca juga: Jembatan Bailey Teupin Mane Rampung jadi Akses Jalan dari Bireuen ke Bener Meriah Aceh
Aktivitas Masyarakat Aceh Tamiang Mulai Kembali Pulih
Saat bencana banjir bandang dan berlangsung, Aceh Tamiang menjadi salah satu wilayah terdampak bencana terparah di Aceh.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan sistem kelistrikan di Provinsi Aceh telah pulih sepenuhnya pascabencana menyusul beroperasinya kembali 20 Gardu Induk (GI) yang ada di provinsi itu.
Ia menjelaskan pulihnya sistem kelistrikan Aceh didukung oleh penormalan menyeluruh pada sisi pembangkitan dan transmisi.
PLN selanjutnya memfokuskan upaya pada percepatan pemulihan jaringan distribusi listrik kepada masyarakat, khususnya di wilayah dengan tantangan geografis dan akses yang masih terbatas.
Pihaknya terus berupaya melanjutkan penormalan kelistrikan Aceh dengan dukungan dan kolaborasi berbagai pihak.
Sebelumnya, PLN telah mengoperasikan PLTU Nagan Raya yang didukung cadangan sistem yang memadai untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan masyarakat Aceh.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Beroperasinya pembangkit tersebut sekaligus mengoptimalkan jalur transmisi Nagan–Sigli sebagai bagian dari sistem kelistrikan Aceh.
PLN juga telah berhasil memulihkan jaringan transmisi Arun–Bireuen serta Pangkalan Brandan–Langsa yang menjadi backbone interkoneksi Sumatra–Aceh dan sempat terputus akibat banjir dan tanah longsor.
Darmawan menegaskan bahwa setiap tahapan pemulihan dilakukan dengan mengutamakan aspek keselamatan masyarakat.
PLN berkomitmen untuk terus bersama masyarakat Aceh mengupayakan peningkatan layanan kelistrikan serta memantau keandalan sistem secara berkelanjutan hingga seluruh pelanggan kembali menikmati pasokan listrik secara normal. [Din]





