Chanelmuslim.com – Film Duka Sedalam Cinta (DSC)
dari KMGP Pictures siap ditayangkan pada 19 Oktober 2017. Film ini merupakan sekuel dari Ketika Mas Gagah Pergi yang ditayangkan 2016 lalu. Ternyata ada fakta menarik di balik film yang disutradarai Firman Syah, dan didukung aktor dan aktris papan atas seperti Wulan Guritno, Ali Syakieb, Abdur Arsyad, Mathias Muchus, Epy Kusnandar, Muhammad Cholidi Asadil, hingga Endy Arfian yang tampil sebagai cameo. Ini tentu selain para pemeran utama empat bintang baru: Hamas Syahid, Aquino Umar, Masaji Wijayanto dan Izzah Ajrina.
Berikut 9 fakta menarik di balik film Duka Sedalam Cinta:
1. Shooting di pulau cantik tak berpenghuni
Sejumlah adegan dalam film DSC diambil di Pulau Widi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Ada sekitar seratus pulau di gugusan kepulauan Widi dan Film DSC shooting di salah satu pulau yang paling cantik namun tak berpenghuni. Mendatangkan 100 figuran dengan kapal laut yang menempuh 5 jam perjalanan dari Labuha, Halmahera Selatan, para bintang dan kru harus siap tidur di tenda dan menggunakan kamar mandi darurat.
2. Hampir mati di laut
Pemeran Gagah, yaitu Hamas Syahid, mengaku merasa antara hidup dan mati saat diminta sutradara menahan napas 15 detik ketika pengambilan gambar di bawah laut. Adegan ini termasuk yang memakan waktu lama untuk shooting. Hamas yang juga seorang penghafal Al Qur’an menyatakan betapa maut sangat dekat dengannya saat itu.
3. Sebelum mengiyakan perlu Shalat Istikharah 2,5 bulan
Ternyata, Ustadz Salim A. Fillah tidak langsung menerima tawaran Produser Helvy Tiana Rosa untuk ikut bermain dalam DSC sebagai Kyai Ghufron. Ustadz muda tersebut justru meminta waktu untuk istikharah. Setelah istikharah 2,5 bulan, akhirnya pengelola Masjid Jogokariyan Yogyakarta itu baru mengiyakan. Ustadz Salim melakukan adegan-adegannya sendiri termasuk turun ke laut. Kakinya sempat luka-luka karena tertusuk pecahan karang.
4. Model yang berdakwah dalam bus kota
Masaji Wijayanto yabg berperan sebagai pendakwah jalanan dalam DSC, padahal anak muda tersebut mengaku justru ia baru belajar Islam di film ini. Masaji yang berlatar belakang seorang model dan bintang iklan merupakan Juara I Cover Boy tahun 2012 dari sebuah majalah remaja terkenal. Saat shooting film DSC, Masaji berusia 19 tahun, namun berperan sebagai pria berusia 23-27 tahun. Bahkan Masaji sempat melatih dirinya berceramah di bus dan angkot, untuk menyelami karakter Yudi.
5. Pemeran utama kini berhijab
Pemeran utama, Aquino Umar (Noy) memutuskan mengenakan jilbab usai shooting DSC. Gadis feminin yang menjiwai perannya sebagai adik perempuan yang tomboy ini sebelumnya datang casting dengan mengenakan baju terbuka dan celana pendek. Hidayah selalu menjadi misteri, dan Allah memberikannya pada siapa yang Dia kehendaki.
6. Dipaksa menulis puisi
Helvy “memaksa” keempat bintang muda pemeran utama DSC yang belum pernah menulis sebelumnya, untuk menyumbang masing-masing sebuah puisi di buku DSC. Ternyata puisi yang ditulis cukup bagus. Sehingga saat buku DSC rilis, spiritnya sangat sesuai dengan spirit film DSC.
7. Lagu Hijrah Sang Produser
Lagu “Jalan yang Kupilih” yang dinyanyikan Hamas Syahid dalam film, merupakan puisi tentang hijrah yang ditulis Helvy Tiana Rosa saat ia memutuskan berhijab 2 April 1988. Dibuat dan ditata musiknya oleh Dwiki Dharmawan, lagu ini sangat pas dibawakan Hamas Syahid dan ditujukan untuk generasi muda zaman sekarang.
8. Orkestra dari Praha
Dharmawan mengerjakan musik film DSC hingga ke Praha, yang melibakan orkestra di sana, yaitu Czech Symphony Orchestra. Terdapat 3 lagu indah dalam film ini yang dinyanyikan Ita Purnamasari, Indah Nevertari dan pemeran utamanya: Hamas Syahid.
9. Penulis best seller dipaksa kakak untuk berakting
Asma Nadia merupakan novelis best seller Indonesia yang karya-karyanya telah difilmkan antara lain Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela, Assalaamu’alaikum Beijing, Surga yang Tak Dirindukan, Jilbab Traveler, Cinta Laki-Laki Biasa, Pesantren Impian, dan lain-lain. Asma merupakan adik dari Helvy Tiana Rosa juga ikut diajak bermain film untuk pertamakalinya. “Tepatnya dipaksa,” kata Asma tertawa. “Alhamdulillah Filmnya bagus jadi saya malah menikmati dan akhirnya tidak terpaksa. Untungnya lagi dulu saya anak teater,” tambah Asma sumringah.
Mari saksikan film Duka Sedalam Cinta, 19 Oktober 2017. Yuk dukung dengan beramai-ramai nonton di hari pertama! (Wnd/SstraHlvy)