ChanelMuslim.com – Tim medis gabungan Rumah Sakit Polri Kramatjati memastikan jika SM, perempuan yang membawa anjing ke dalam masjid, menderita gangguan jiwa skizofrenia tipe paranoid dan skizoafektif.
Selama diperiksa, sikap SM cepat berubah dan sering mengamuk. Kesimpulan terhadap kondisi kejiwaan SM melibatkan dokter jiwa dari sejumlah rumah sakit yang selama ini merawat pelaku. Dalam tayangan video viral saat SM masuk masjid sambil membawa anjing pun terlihat bagaimana ia mengamuk hingga menendang orang lain.
Skizoafektif adalah salah satu jenis penyakit mental yang sering disangka sebagai “gila” atau kesurupan. Gangguan skizoafektif adalah gangguan mental di mana seseorang mengalami gabungan gejala skizofrenia, seperti halusinasi atau delusi, dan gejala gangguan suasana hati seperti depresi atau mania.
Baca Juga: Hukum Memelihara Anjing di Rumah
Mengenal Skizoafektif yang diderita Perempuan Bawa Anjing ke Masjid
Ada dua jenis gangguan penyakit mental ini adalah tipe bipolar yang meliputi mania dan depresi berat, dan tipe depresi yang hanya mencakup gejala depresi saja.
Faktor penyebab munculnya skizoafektif hingga sekarang tidak diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa penyebab yang ditenggarai sebagai penyebab utama munculnya penyakit ini, yaitu Faktor genetik dalam keluarga yang memiliki gangguan skizoafektif, skizofrenia atau gangguan bipolar, mengalami stres berlebihan, atau mengonsumsi obat psikoaktif dan psikotropika.
Gejalanya masing-masing penderita berbeda-beda, tergantung pada jenis gangguannya, apakah tipe bipolar atau tipe depresi. Seseorang yang mengalami gangguan skizoafektif biasanya akan mengalami sebuah siklus gejala.
Ada saat di mana mereka mengalami gejala berat dari gangguan ini, lalu diikuti dengan membaiknya gejala. Berikut gejala yang biasa ditunjukkan oleh seseorang yang mengalami gangguan skizoafektif:
- Delusi. Memiliki kesadaran palsu dari pemaknaan kenyataan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
- Halusinasi. Sering mendengar suara atau melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
- Gejala depresi. Sering kali merasa hampa, sedih, dan tak berharga.
- Gangguan suasana hati. Terjadi perubahan suasana hati atau peningkatan energi secara tiba-tiba yang tidak sesuai dengan perilaku atau karakter.
- Gangguan komunikasi. Jika diberikan pertanyaan hanya akan menjawab sebagian pertanyaan atau malah memberikan jawaban yang sama sekali tidak berhubungan dengan pertanyaan.
- Tidak bisa melakukan aktivitas keseharian. Mengalami penurunan dalam produktivitas kerja dan prestasi di sekolah.
- Tidak peduli dengan penampilan. Seseorang yang mengalami gangguan ini, tidak bisa merawat dirinya sendiri dan tidak peduli dengan kebersihan.
Gangguan skizoafektif yang tidak segera mendapatkan pengobatan dan perawatan akan menyebabkan berbagai masalah dalam melakukan tugas sehari-hari, termasuk penurunan dalam produktivitas kerja dan prestasi di sekolah akibat gejala-gejala penyakit mental ini. [Maya/sumber: hellosehat.com dan liputan6.co.id]