ChanelMuslim.com – Perempuan akan terasa lebih lega setelah mengungkapkan kekesalan yang dia alami atau curhat kepada orang-orang yang dipercaya dan dicintainya, termasuk pasangannya. Seni mendengarkan perempuan curhat ini penting bagi para lelaki yang nantinya akan hidup berumah tangga.
Jika laki-laki butuh dukungan perempuan untuk membiarkannya menyendiri atau diam saat menghadapi masalah tanpa memaksanya untuk bercerita, maka perempuan membutuhkan dukungan laki-laki untuk mendengarkannya saat ia sedang ingin curhat.
Baca Juga: Apa yang Harus Perempuan Lakukan Saat Laki-Laki Berhadapan dengan Masalah?
Seni Mendengarkan Perempuan Curhat
Terkadang laki-laki akan merasa disalahkan ketika perempuan curhat kekesalan yang dialaminya. Laki-laki pada akhirnya menarik diri dan membuat suasana menjadi tegang karena ia berusaha menyangkal semua perkataan istrinya.
Padahal tidak selamanya ketika sang istri curhat atau mengeluh dihadapannya ia sedang menyalahkan dirinya. Laki-laki harus ingat bahwa mengeluhkan mengenai masalah-masalah tidaklah berarti menyalahkan. Jika perempuan sedang mengeluh ia hanya ingin melampiaskan kekesalan hati dengan membicarakannya.
Sebaliknya laki-laki harus memahami perbedaan-perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam komunikasi. Beri pengertian pada sang istri saat ia curhat meskipun tidak jarang membuatmu tersulut.
Misalkan, saat perempuan mengatakan, “Akhir-akhir kita sibuk sekali, kita nyaris tidak ada waktu berkumpul bersama.” Maka suami cukup katakan, “Kamu benar, kita sama-sama sibuk. Duduklah di pangkuanku, mari ku peluk. Hari ini memang sangat panjang.” Dengan begitu perempuan akan merasa bahwa dirinya dihargai.
Jika laki-laki masih merasa disalahkan, maka jangan tersulut untuk berbalik menyalahkan perempuan. Laki-laki bisa secara tenang memberikan saran kepada sang istri dengan menanyakan pendapatnya, “Aku merasa kamu sedang menyalahkanku, benarkah begitu?’
Dengan begini perempuan yang tidak bermaksud menyalahkan sang suami akan memiliki kesempatan untuk meluruskan prasangka pasangannya itu.
Sebaliknya bagi perempuan, saat ia curhat dan tidak berniat untuk menyalahkan suaminya, ia sebaiknya meyakinkan suaminya bahwa ia tak hendak menyalahkan dirinya. Yakinkan dengan kata-kata lembut penuh cinta, seperti, “Aku senang kamu mau mendengarkanku” atau “aku sangat lega setelah membicarakan ini padamu.”
Dengan begitu laki-laki tidak merasa bahwa dirinya terbebani dengan masalah yang dihadapi istrinya. Sebaliknya ia akan lebih nyaman untuk mendengarkan kembali setiap keluhan sang istri.
Selain itu, untuk lebih meyakinkan sang suami, perempuan juga bisa memberikan pujian disela-sela curhatannya itu. Katakan, “Aku sangat senang bertemu denganmu setelah kesulitan-sulitan yang aku alami hari ini,” atau beri pujian atas setiap pekerjaan yang telah ia kerjakan.
Seni mendengarkan perempun curhat ini tidak dari buku bisa berhasil dalam sekali waktu, laki-laki yang tidak bisa mengontrol emosinya akan tetap merasa tersinggung tiap kali istrinya curhat. Oleh karena itu ini perlu dilatih, biasakan untuk selalu menanyakan kabar dan keadaan sang istri tiap kali selesai beraktivitas.
Lalu bagaimana jika perempuan yang sedang curhat ini benar-benar menyalahkan dirinya? Nantikan artikel selanjutnya. [Ln]
Disarikan dari buku Men Are From Mars, Women Are From Venus, Oleh: John Gray, Ph.D.