ChanelMuslim.com – Sahabat Muslimah, adakah rasa malu dalam dirimu jika tidak berhijab? Seperti kita ketahui, berkerudung atau berjilbab dalam Islam adalah kewajiban bagi muslimah yang sudah mencapai baligh.
Seorang pakar parenting, Abah Ihsan, menuliskan tentang menanamkan rasa malu dalam berhijab sedari dini.
Alhamdulillah kalau anak senang pakai kerudung. Jika masih kecil apalagi masih di bawah 7 tahun, sebetulnya anak boleh pakai kerudung, boleh tidak.
Ajakan untuk pembiasaan dimulai sejak 7 tahun. Tapi bukan hanya “hardware-nya” tapi juga “software-nya.”
Ketahuilah berhijab itu hardware sedangkan rasa malu itu software. Jika anak dibiasakan malu, tidak usah dipaksa-paksa pun, mereka malah mau berhijab.
Baca Juga: Maryam Khan Jadi Muslimah Berhijab Pertama di Legislatif Connecticut
Malu Jika Tidak Berhijab
Jika tanpa software, apa yang terjadi? Di rumah, di sekolah, di depan orangtua, kain untuk menutup bagian tubuhnya itu dipakai.
Tapi saat tidak ada guru atau orangtua, saat mereka dewasa, mereka melepasnya seperti ada perasaan, “Aku bebas…!”
Dan tak sedikit dari mereka, setelah dewasa, menganggap bahwa hal itu adalah bentuk pengekangan.
Atau paling minimum, kain itu menutup tubuhnya, tapi tanpa rasa malu, melakukan gerakan “undangan” mata lelaki agar melihatnya.
Memprogram software bahkan jauh hari dilakukan sebelum baligh.
Pertama, sahih bahwa role model orangtua adalah mutlak diperlukan. Bukan hanya soal pakaian tapi rasa malu yang ada di kalbu dan diwujudkan dalam perilaku.
Kedua, soal menanam makna bahwa malu tak menampakkan dan mengumbar tubuh adalah bentuk bahwa dirinya adalah makhluk Tuhan yang tidak boleh diumbar murahan dengan orang sembarangan.
Ketiga, ah sudah gitu aja dulu. Kepanjangan.[ind]
Sumber: Abah Ihsan, judul asli: Malu Berbuat Buruk.