?
ChanelMuslim.com – Wow, ternyata Raja Salman Abdul-Aziz Al-Saud juga tertarik untuk menginvestasikan modal di sektor Pariwisata dan Pulau Mandeh Pesisir Selatan Sumatera Barat menjadi salah satu pilihannya.
Kenapa Raja Salman memilih Pulau Mandeh?
Dilansir laman Kementerian Pariwisata, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Nia Niscaya mengungkapkan rencana Raja Salman tersebut.
“Raja Salman siap menanam investasi cukup besar di sektor pariwisata. Daerah yang diliriknya adalah Mandeh, Sumatera Barat, dan Belitung,”ungkap Nia.
Nia menerangkan kawasan wisata Mandeh diambil dari nama salah satu kampung, terletak di bagian tengah Teluk Cacorok Tarusan. Teluk itu cukup landai dan tidak berombak, karena disekitarnya terdapat beberapa pulau kecil.
“Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Traju, Pulau Setan Kecil, Sironjong Besar, Sironjong Kecil, dan Pulau Cubadak,” jelas Nia.
Pulau-pulau ini, ungkap Nia memiliki pemandangan yang sangat indah, tidak kalah dengan objek wisata di tingkat dunia.Khusus untuk Pulau Cubadak, sudah dikembangkan menjadi resort oleh investor dari Italia.
“Pulau yang lebih dikenal dengan Cubadak Paradise itu, kini menjadi tujuan liburan mewah para wisatawan asing dari berbagai mancanegara,” ungkapnya.
Secara terpisah, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, kawasan wisata Mandeh memiliki luas 8.000 hektare, berada di daerah perbatasan Kota Padang. Laut Mandeh memiliki terumbu karang indah seluas 70 hektare.
“Selain itu juga terdapat hutan mangrove seluas 389 hektare, serta berbagai biota laut yang beraneka ragam. Mandeh juga punya teluk yang cukup luas dan indah, dengan ombak yang sangat tenang,” terang Gubernur Irwan dalam sumber yang sama.
Bahkan sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2015, pembangunan wisata Mandeh terus dikebut. Sebanyak 100 unit toilet sudah dibangun, home stay dan pasar modern telah dikembangkan, termasuk promosi wisatanya. Perbaikan tempat wisata Mandeh, ternyata memicu tingginya kedatangan turis ke Sumatera Barat.
Kepala BPS Sumbar Dody Herlando menerangkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat, terjadi kenaikan kunjungan wisatawan asing hingga 13,77% di 2016.
Hingga Maret 2016, jumlah wisatawan asing yang datang ke kawasan ini mencapai 4.428 orang, naik dari Februari yang hanya 3.892 orang. Turis asing yang paling banyak datang berasal dari Malaysia sebanyak 3.305 orang.
“Salah satu penyebab tingginya kunjungan wisatawan dari Malaysia ke Sumatera Barat, karena ada akses penerbangan langsung dari Kuala Lumpur ke Bandara Internasional Minangkabau,” kata Dody Herlando.
Turis asing terbanyak kedua, ungkap Dody berasal dari Australia, dengan jumlah 100 orang, kemudian Jepang 31 orang.
“Lalu ada wisatawan asal Prancis 30 orang, Amerika Serikat 558 orang, dan negara-negara lainnya sebanyak 588 orang,” terang Dody detail. (jwt/kemenpar)