Oleh : Andre Rahmatullah, Humas BMH Jawa Timur
Chanelmuslim.com – Dalam Seminar & Bedah Buku “Ditolong Allah”, Ismyah Rokayah mengutarakan, masa kecilnya adalah seorang yang memiliki keluarga berkecukupan, harta warisan berlimpah, dan sawah berhektaran.
Dia menjelaskan, ayahnya merupakan petani yang sukses, bahkan keluarganya tak pernah kekurangan. Bisa dikatakan lebih dari sekadar cukup. Selain itu, sang ibu adalah pendamping setia ayahnya yang mumpuni dalam bidang perdagangan. Sama halnya dengan kesuksesan suaminya.
“Tapi ketika saya berusia 6 tahun, semua itu berubah total. Ayahku menghembuskan nafas terakhir,” terang wanita sunda ini dalam acara “Bedah Buku dan Launching Armada Dakwah”.
Bertempat di Aula STIKOM Banyuwangi, Jawa Timur (11/02/2017), pemilik nama asli Yayah Rokayah Ramdan menambahkan, sepeninggal ayahnya, kehidupan yang serba mewah perlahan berubah drastis.
Namun ada pesan yang diingat dari ibunya, bahwa kita harus menatap ke depan jangan ke belakang, kenangnya.
Setiap hari, kata Teteh Yayah, demikian sapaan akrabnya, ibunya memeras keringat dalam menafkahi keluarganya, bahkan saat ini beliau (Sang Ibu) hanyalah penjual gado-gado di pasar yang kini berjualan di kantin sekolah.
“Itu adalah latar belakang saya dan seperti ini adalah prosesnya, takutnya sekarang hanya terlihat sering keliling dunia dengan undangan yang memadati,” ungkap wanita asal Garut, Jawa Barat ini.
Adapun buku “Ditolong Allah”, lanjut Ismyah Rokayah, tidak ada kekuatan dan pertolongan kecuali dari Allah Subhanahuwa ta’alla Sang pemilik nasib dan takdir kita. Hanya Allah semata yang Maha menyelamatkan. Dunia itu kecil. Apapun yang kita lakukan, bahkan dihati kita pun atas sepengetahuan dan pengawasan dari allah.
“Buku ini sebagian saya tulis atas pertolongan dari Allah, disini saya pun seperti berusaha menaklukkan kejamnya kota Jakarta sampai mendadak berhaji gratis,” ucap istri dari Zainal Abidin Muhammad.
Alumnus Universitas Moch Thamrin Jakarta ini menceritakan, ia beberapa kali mendapat pertolongan dari Allah ketika senantiasa lebih mendekat kepada-Nya, dalam menghadapi bahaya atau pun meraih kesuksesan.
“Saya menjalankan sholat tahajud, malam itu juga saya mendapat pertolongan Allah. Lebih detail ceritanya beli buku saya,” katanya berpromosi.
Tidak hanya itu, berkat pertolongan Allah juga entrepreneur wanita ini mengatakan, ia bisa keliling Indonesia dan mengunjungi banyak negara. Termasuk saat peluncuran bukunya itu yang digelar di Gimhae, Korea Selatan akhir Januari lalu.
“Berusahalah istiqomah beribadah kepada Allah, melakukan sholat tahajud, berbuat baik, dan rajin bersedekah”, katanya saat Seminar & Bedah Buku yang dihadiri ratusan peserta.
Wanita kelahiran Garut 10 Agustus 1979 ini mengungkapkan, buku “Ditolong Allah” yang ditulisnya, merupakan kisah dari pengalaman pribadinya yang selalu ditolong Allah, sehingga bisa keliling dunia gratis. Bahkan bisa berumrah dan berhaji, baik bersama suami, ibu tercinta, maupun ibu mertua.
“Kunci semua itu adalah selalu hidup di jalan Allah, sehingga hidup menjadi berkah,” tegas Teteh Yayah, sapaanya.
BMH Jatim Terima Mobil Dakwah
Adapun acara ini terselenggarakan oleh kerjasama Lembaga Zakat Nasional, Baitul Mall Hidayatullah (BMH) Jawa Timur, dan berbagai perusahaan dan lembaga yang mendukung lancarnya acara “Seminar Bedah Buku dan Launching Armada Dakwah” di Banyuwangi.
Kegiatan ini juga diadakan peresmian dari Jama’ah Ibu-Ibu Srikandi Syariah Banyuwangi terkait penyerahan “Mobil Armada Dakwah” kepada Pondok Pesantren Tahfidz (Penghafal Al-Qur’an) Hidayatullah Banyuwangi.
Ahmad Sumedi, Manajer BMH Jatim, gerai Banyuwangi mengatakan penyerahan mobil dakwah ini karena bantuan dari Srikandi Syariah yang merupakan perkumpulan agen obat-obat dari Jepang, yang digeluti oleh ibu-ibu, serta donator BMH.
“Alhamdulillah, kami mengucapkan terimakasih banyak atas kepercayaan masyarakat Banyuwangi terkait BMH Jatim,” paparnya.
Ahmad, demikian beliau disapa, menjelaskan fungsi dan manfaat Mobil armada dakwah ini tak lain guna memberdayakan Pondok Pesantren Tahfidz Hidayatullah Banyuwangi dalam mendukung program BMH Jatim pada pembinaan, seperti program tahfidz on the road, tahfidz on the school, dan nguliner tahfidz.
“Semoga Banyuwangi kelak bisa menjadi kampung tahfidz, aamin,” harap Lelaki 2 anak ini.
Sementara itu, Yayah Rokayah Ramdan yang juga Direktur Penerbit Khazanah Mimbar Plus mengemukakan, pihaknya sudah beberapa tahun mendukung kegiatan Baitul Maal Hidayatullah (BMH), antara lain melalui pencetakan dan penyaluran Alquran.
“Kali ini dukungan kami kepada BMH, melalui penjualan buku berjudul “Ditolong Allah”. Kami mendedikasikan seluruh hasil penjualan buku tersebut untuk BMH’’,ujar Teteh Yayah.
Wanita berhoby travelling ini menambahkan, cetakan pertama buku “Ditolong Allah” sebanyak 5.000 eksemplar dimana 100 persen hasil penjualan buku tersebut kami salurkan untuk membantu mengembangkan program-program LAZNAS (Lembaga Zakat Nasional) BMH”, tuturnya. (Mh/Ipr)