ChanelMuslim.com – Mahasiswa KKN-TEMATIK Universitas Mataram merancang desain penampung (filterisasi) air hujan untuk mengatasi bencana kekeringan dan krisis air bersih di Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Air merupakan suatu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan makhluk hidup di muka bumi. Kualitas air merupakan suatu hal utama yang harus diperhatikan oleh masyarakat.
Jika kualitas air baik, baik pula kualitas hidup manusia. Begitu pun sebaliknya, jika kualitas air buruk dan tercemar limbah-limbah berbahaya, hal tersebut akan menimbulkan permasalahan bagi orang yang mengonsumsinya secara terus menerus.
Air hujan adalah salah satu sumber air yang memiliki potensi dan jarang dimanfaatkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat bahkan menganggap bahwa air hujan tidak layak dikonsumsi karena kotor dan tercampur oleh debu dan polusi.
Di Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai penambang tradisional.
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan tersebut merupakan logam berat dan meresap ke sumur-sumur sehingga mencemari kualitas air yang dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.
Berangkat dari permasalahan tersebut, muncullah ide di benak mahasiswa-mahasiswa KKN-TEMATIK Unram yang mengangkat tema Desa Tangguh Bencana.
Baca Juga: Mahasiswa Unram Lakukan Sosialisasi Desa Wisata di Bayan
Mahasiswa Universitas Mataram Rancang Desain Filterisasi untuk Atasi Krisis Air Bersih di Lombok Tengah
Kelompok yang beranggotakan 12 orang di bawah bimbingan Bapak Eko Pradjoko yang terdiri dari Reza (Hukum), Dita (Akuntansi), Mila (Fisika), Fero (Perikanan), Silvi (Teknik Pertanian), Linda (Pendidikan Fisika), Yaya (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Putri (Peternakan), Rizal (Akuntansi), Didik (Biologi), Rizki (Teknik Mesin), dan Zul (Pertanian) menerapkan gagasan untuk membuat sebuah alat penampung/pemanen air hujan sebagai solusi untuk masalah air bersih di Desa Prabu.
Dilihat dari desain yang telah dirancang, alat pemanen hujan itu nanti akan memfilter air hujan yang jatuh dari talang air ke dalam pipa/saringan sebelum masuk ke dalam bak penampung.
Setelah bak penampung penuh, bak penampung tersebut akan tertutup otomatis oleh bola-bola dalam pipa saringan kemudian air yang tidak cukup ditampung akan kembali ke tanah.
Kepala Desa Prabu mengatakan bahwa penampung air hujan tersebut cocok dimanfaatkan sebagai pencegah krisis air bersih di desa.
“Tidak hanya itu, penampung air hujan ini nanti ketika dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat akan menghemat biaya masyarakat yang biasanya membeli air dari sumur bor yang dibuat kelompok tani di desa Prabu,” tutur Kepala Desa Prabu.
Penampung air hujan tersebut ditempatkan di Musholla yang dekat dengan masyarakat agar dimanfaatkan langsung oleh masyarakat sekitar.
Para mahasiswa KKN berharap permasalahan air bersih di Desa Prabu dapat teratasi dengan dimanfaatkannya alat penampung air hujan tersebut.[ind]