ChanelMuslim.com – Mengetahui kondisi yang mendukung kesehatan jiwa membuat kita dijauhkan dari stres. Pada masa digital seperti ini sekarang ini, tingkat stres seseorang cenderung lebih tinggi.
Temuan American Psychological Association (APA), menyatakan bahwa sepuluh tahun setelah kemunculan smartphone, facebook, twitter, tetnyats memunculkan perilaku baru, yaitu mereka memiliki kebiasaan selalu memeriksa media sosial setiap saat.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021 Angkat Tema Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua
Kondisi yang Mendukung Kesehatan Jiwa
Dikutip dari buku “Muslim 4.0” karya Yanuardi Syukur & Tri Putranto, dijelaskan bahwa orang yang sering memeriksa medsos memiliki tingkat stres yang lebih tinggi dari teman sebayanya yang tidak terlalu terkoneksi dengan medsos.
Pada sekitar tahun 2017/2018, dalam penilaian 1-10, 1 mewakili tidak stres dan 10 mewakili sangat stress, generasi milenial berada di angka 5,3 yang seharusnya batas normalnya 4,4.
Data dari kesimpulan riset Brian A.Primack dari Pusat Penelitian Media, Teknologi dan Kesehatan University of Pittsburg yang dirilis nationalgeographic.co.id mengungkapkan bahwa seseorang yang memiliki tujuh akun medsos atau bahkan lebih dari itu memiliki risiko gangguan kecemasan lebih tinggi dari yang hanya memiliki dua akun.
Oleh sebab itu, sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi agar jauh dari stres.
Kondisi yang mendukung kesehatan jiwa menurut Ratih Arrum Listiyandini dalam tulisannya berjudul “Gaya Hidup Sehat Ala Muslim Milenial”, dijelaskan hasil-hasil psikologi menemukan kondisi yang mendukung kesehatan jiwa menjadi lehih baik adalah sikap optimisme akan masa depan.
Selain itu, kedekatan dengan Tuhan, menikmati setiap harinya penuh kesadaran, bersikap welas asih terhadap diri sendiri, dan senantiasa bersyukur serta bersabar atas segala hal yang terjadi dalam hidup ini.
Kemudian, adanya hubungan positif antara dukungan sosial dan kesehatan, seperti cinta, relasi yang mendalam dengan orang sekitar, rasa memiliki satu sama lain membantu milenial mendapatkan kepuasan hidup.
Oleh sebab itu, diperlukan interaksi tatap muka atau sosial yang mendalam, mendengarkan lawan bicara sepenuh hati, saling memberi hadiah dan menjaga tutur kata seperti yang dicontohkan Rasulullah. [Cms]