ChanelMuslim.com- Rembang Fashion Parade 2021 menghadirkan sebelas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM ) batik dan tujuh desainer Jawa Tengah (Jateng) mempertunjukkan hasil desain baju Batik Lasem khas Rembang yang diolah menjadi beragam busana siap pakai.
Parade model berbusana batik tulis Lasem yang dikemas dalam event Rembang Fashion 2021 itu sekaligus menandai diluncurkannya brand “Batik Lasemku” yang dislenggrakan secara hybrid di Gedung Catwalk BBPLK Semarang, Selasa (02/11/2021).
Baca Juga : Hanbok Batik Fashion Show 2021 Tuangkan Perpaduan Budaya Korea dan Indonesia
Rembang Fashion Parade 2021 yang dihelat Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Tengah (Dekranasda Jateng) itu, ditampilkan aneka produk fashion dari Batik Lasem. Puluhan model bergaya di atas catwalk dengan indahnya, dengan balutan busana Batik Lasem beraneka rupa.
Sejumlah desainer lokal yang berpartisipasi dalam Rembang Fashion 2021 yakni Tintin, Henry Setiawan, Yuni Sulistyani, Hawien Wilopo, Joko Sri Purwanto, Siti Suwaidah, Oktavirasa, Natika Suyoto, Sri Wahyuni, Santoso Hartono, Mahfudloh Fitrotaullah, Nurjanah, Afif Arwani, Ratna Puji Veriyanti, Parlan, Maryati, Safi’atullaila Masaroh dan dari sekolah SMK Sedan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan acara fashion show Batik Lasem Rembang yang juga disiarkan secara virtual itu, bisa menjadi momentum baik bagi industri ekonomi kreatif untuk bangkit.
“Sebenarnya kawan panitia Kemenaker, desainer, pemda, dan sponsor bisa berkolaborasi. Kita bangkitkan lagi ekonomi, dengan prokes ketat. Dan hari ini sudah dilakukan, tidak terlalu ramai tapi mereka bisa kembali beraksi di atas catwalk dan menunjukkan produk terbaik,” kata Ganjar.
Ia mengatakan kegiatan tersebut menjadikan batik tidak hanya dikenal sebagai tradisi dan menghasilkan produk kain batik lembaran, namun juga tentang bagaimana menjahit dan membuat model yang beraneka ragam.
Rembang Fashion Parade 2021 ini, lanjut Ganjar, harus dijadikan semangat untuk ekonomi kreatif bangkit. Dengan acara itu, maka produk-produk fashion di Jateng akan kembali laku.
Baca Juga : ISEF 2021 Resmi Digelar Menghadirkan 157 Fashion Designer dan 41 Brand Accessories
Sementara itu, Ketua Dekranasda Jateng Siti Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan, tidak hanya fashion show, namun acara itu juga digunakan untuk meluncurkan Batik Lasemku, sebuah brand produk fashion batik dari Lasem karya anak-anak muda di sana.
Ia mengatakan batik yang dijadikan produk fashion akan naik kelas dan memiliki nilai tambah.
“Tapi dengan dijadikan produk fashion, maka akan punya nilai tambah. Dan semangat kawan-kawan ini berhasil membuat koleksi fashion Batik Lasem yang dibuatkan brand Batik Lasemku. Mudah-mudahan bisa dikembangkan lagi, tidak hanya jadi baju, tapi sepatu, tas, aksesoris, dekorasidekorasi rumah dan lainnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sejak satu tahun terakhir Dekranasda Jateng bekerja sama dengan Dekranasda Kabupaten Rembang dan sejumlah institusi lainnya, berupaya meningkatkan nilai tambah batik Lasem dengan mengolahnya menjadiproduk fesyen.
Para pengrajin batik mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari desainer, agar kemudian mampu mengolah kain batik menjadi busana bernilai ekonomi tinggi. [wmh]