ChanelMuslim.com – Wilayah AlUla Arab Saudi akan meluncurkan festival musim dingin ketiganya, bertajuk ‘Momen AlUla,’ pada 21 Desember dan akan mencakup empat festival, kata Amr al-Madani, CEO Komisi Kerajaan untuk AlUla, pada Future Investment Initiative (FII) tahunan kelima. KTT di Riyadh.
Baca juga: Festival Film Muslim Milwaukee ke-6 Berakhir
“Pada 21 Desember, kami akan memulai musim festival ketiga kami. Di bawah bendera ‘Momen AlUla,’ kami akan meluncurkan empat festival unik: Tantora yang sudah dikenal, seni AlUla, langit AlUla, dan kesehatan AlUla,” kata al-Madani.
Dia menambahkan bahwa ada banyak proyek perhotelan yang saat ini sedang dalam pengembangan dalam berbagai tahap, termasuk Banyan Tree dan Habitat, yang merupakan resor pembuka yang menghormati dan menyatu dengan lingkungan di AlUla.
Festival Musim Dingin di Tantora adalah festival budaya tahunan yang pertama kali diluncurkan pada Desember 2018 di AlUla. Festival ini mencakup konser, pengalaman kuliner, dan banyak kegiatan dan acara.
Al-Madani mengatakan: “Kami dengan hati-hati mengidentifikasi pasar utama audiens kami dan hanya dalam satu tahun kami telah menumbuhkan kesadaran kami secara global di pasar yang ditargetkan sebesar 15 persen. Menciptakan ukuran pasar dari 7 juta calon wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan.”
“Untuk mengubah minat menjadi tindakan, kami telah melatih hampir 13.000 agen perjalanan di seluruh dunia. Dan jaringan itu akan memfasilitasi akses yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para pelancong di seluruh dunia ke AlUla, ”ujarnya.
AlUla, yang terletak di Barat Laut Arab Saudi, adalah rumah bagi situs warisan UNESCO pertama di Kerajaan Saudi.
Al-Madani mengatakan bahwa selama ribuan tahun, manusia telah melewati AlUla, sebuah oase, untuk bertemu, berdagang, dan berinovasi.
Penduduk AlUla sebelumnya, membantu membentuk lanskapnya dengan mengukir struktur rumit ke bebatuan, menciptakan saluran air untuk menangkap dan mengelola air, kata al-Madani, seraya menambahkan bahwa mereka hidup selaras dengan lingkungan dan lanskap budaya, tempat di mana kehidupan yang berkembang pesat. lingkungan memfasilitasi ekonomi yang dinamis dan memungkinkan pertukaran internasional untuk makmur.
“Ini semua adalah karakteristik yang kami perjuangkan di seluruh dunia saat ini,” kata CEO Komisi Kerajaan untuk AlUla.
“Keseimbangan tersebut membutuhkan kesadaran bahwa ekonomi tidak harus selalu berbenturan dengan lingkungan. Mereka saling ketergantungan,” tambahnya.[ah/alarabiya]