ChanelMuslim.com – Ada 9 hadiah pahala yang bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal dari mereka yang masih hidup.
Ustadz Isnan Anshory, Lc mengatakan bahwa ke-9 hadiah pahala ini merupakan bentuk amalan yang telah disepakati oleh ijma’ ulama yaitu:
1. Pahalah doa, dalilnya:
“Doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: ‘Aamiin, engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (H.R. Muslim)
Baca Juga: Kekuatan Doa Rabbighfirli
9 Hadiah Pahala Untuk Orang yang Sudah Meninggal
2. Istighfar, dalam surah Al-Hasyr: 10 Allah berfirman:
وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”
3. Qadha puasa, jika si mayit punya hutang puasa. Dalilnya:
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki kewajiban puasa, maka hali warisnya yang nanti akan mempuasakannya (H.R. Bukhari Muslim)
4. Sedekah, sebagaimana hadits:
“Bahwa Ibu dari Sa’ad bin Ubadah r.a. meninggal dunia, sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sampingnya. Kemudia Sa’ad bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?” Nabi Saw. menjawab: “Iya, bermanfaat.” (HR. Bukhari)
5. Ibadah Haji
“Laksanakan haji untuk dirimu, kemudian berhajilah untuk Syubrumah.” (HR. Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
6. Membayarkan Hutangnya
“Aku lebih pantas bagi orang-orang beriman dari diri mereka sendiri. Barangsiapa yang mati, namun masih meninggalkan hutang, maka akulah yang akan melunasinya. Sedangkan barangsiapa yang mati dan meninggalkan harta, maka itu untuk ahli warisnya.” (HR. Bukhari Muslim)
7. Qadha Nazar
“Bahwa Sa’ad bin Ubadah meminta fatwa kepada Rasulullah Saw. katanya: “Ibuku telah wafat dan dia memiliki nadzar yang belum dijalankan?” Maka Rasulullah Saw bersabda: “Penuhi nadzarnya!” (HR. Abu Daud, Nasa’i)
8. Amal anak shalih
“Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orang tua.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)
9. Silaturahim kerabat mayit
“Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan hubungan (silaturahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya.” (HR. Muslim) [Ln]