Chanelmuslim.com – Olah raga adalah salah satu sunnah Rasulullah. Bahkan secara spesifik beliau menganjurkan pada keluarga muslim untuk mengajarkan anak-anaknya belajar berenang, berkuda dan memanah.
Abdurrahim Az Zuhri menuturkan kepadaku, dari ‘Atha bin Abi Rabbah, ia berkata: aku melihat Jabir bin Abdillah Al Anshari dan Jabir bin Umairah Al Anshari sedang latihan melempar. Salah seorang dari mereka berkata kepada yang lainnya: aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “setiap hal yang tidak ada dzikir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan) dan permainan belaka, kecuali empat: candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah, dan mengajarkan renang”.
Kita lihat saat ini, olahraga adalah menjadi salah satu kegiatan yang tidak hanya untuk kebugaran tetapi untuk mengukir preatasi, melatih kompetisi dan juga sebagai profesi. Bahkan untuk cabang olah raga sepak bola di negeri Eropa sana, seorang pemainnya dapat memiliki kekayaan yang berlimpah dari hasil bermain bola.
Sesungguhnya tujuan dari semua olah raga yang dikenal pada masa permulaan Islam dengan furusiyah (kepandaian menunggang kuda) adalah untuk membantu menegakkan kebenaran serta membela kebenaran. Tujuannya bukanlah untuk mendapatkan harta dan mengumpulkannya, mencari popularitas, ingin dikenal, atau bahkan untuk dapat bersikap sombong.
Tujuan olah raga dalam Islam ialah untuk menguatkan dan mencapai kemampuan untuk berjihad di jalan Allah. Karena itu, sebagai muslim kita seharusnya dapat memahami olah raga dalam Islam sesuai dengan tujuannya. Hal ini didasarkan pada firman Allah;
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan.” (Al-Anfal:60)
Dan sabda Rasulullah;
“Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah.”
Tujuan olahraga agar dapat sehat dan melatih atau meningkatkan kekuatan/kemampuan fisik ini sebaiknya diniatkan saat kita berolahraga dan disampaikan pada anak-anak kita. Sehingga anak-anak dapat terhindar dari kompetisi negatif atau perasaan yang ingin selalu menang agar menjadi kebanggaan. (w)
Referansi :
Minhajul Muslim Pedoman Hidup Harian Seorang Muslim, Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairy, Penerbit Ummul Qura
https://muslim.or.id/26206-derajat-hadits-anjuran-mengajarkan-renang.html