ChanelMuslim.com—Kota Tangerang Selatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan ajang bertaraf internasional: Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF)-World Technopolis Association (WTA) di Komplek Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.
Sebanyak 90 delegasi, sebagian walikota, dari 47 negara menghadiri acara yang diselenggarakan sejak 20-23 September itu. Kota Tangerang Selatan yang masuk dalam keanggotaan WTA pada tahun 2014 silam terpilih menjadi kota pertama di Indonesia yang dipercaya menjadi tuan rumah pagelaran rutin organisasi yang berdiri sejak tahun 1998 di Korea Selatan itu.
Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menyambut gembira pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini adalah sebuah kesempatan yang sangat baik bagi kota yang dipimpinnya.
“Saya sangat berterima kasih karena Tangsel dipercaya sebagai tempat pelenggarakannya TGIF -WTA 2016, meski sebagai kota yang terbilang baru, namun telah menjadi tempat diselenggarakannya kegiatan WTA ini,” ujarnya.
Menurut Airin, kepercayaan yang diberikan pada Pemkot Tangerang Selatan adalah sebuah kesempatan emas, sebagai langkah lebih jauh lagi seiring kemajuan teknologi. Ia menambahkan bahwa dalam kegiatan tersebut, Pemkot menandatangani MoU dengan Daejeon, Korea Selatan, terkait dengan pengembangan teknologi inovasi.
Sementara, pada forum tersebut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Muhammad Nasir menguraikan sejumlah programnya dalam menjadikan science techno park atau pusat inovasi yang ada menjadi suatu inovasi teknologi yang bermanfaat bagi pembangunan di masing-masing daerah, tentunya dengan melibatkan sejumlah perguruan tinggi.
“Semua daerah harus membangun techno park dengan melibatkan sejumlah perguruan tinggi, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia berikut membangun wilayahnya,” ujarnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangsel, Teddy Meyadi mengutarakan kegiatan WTA dianggarkan dari APBD murni 2016 sebesar Rp 18 miliar. Dana itu digunakan untuk kebutuhan kegiatan seperti, penyewaan tenda, makan dan minum dan biaya operasional lainnya.
“Anggaran ini sudah disusun sejak tahun lalu, jadi tidak berdampak pada kondisi keuangan saat ini. Misalkan Dana Alokasi Umum yang tidak keluar dari pusat itu kejadian saat ini. Bukan diketahui sejak awal,” tutur Teddy.
Menurut Teddy, Kota Tangerang Selatan sebagai anggota WTA ditunjuk oleh Korea Selatan untuk menjadi tuan rumah, tidak dapat menolak, selain memang kali pertama di Indonesia.
“Kita lihat secara luas bahwa ini satu momen yang tidak biasa. Jika ini berhasil tentu menjadi satu catatan bahwa Tangsel berhasil mengelar acara internasional,” tambahnya.
Dari pantauan ChanelMuslim di lokasi acara pameran inovasi teknologi pada hari ketiga tampak biasa saja, pengunjuk dari masyarakat umum tidak tampak membludak. Hanya terdapat sejumlah pelajar yang tampak bertanya dengan penjaga stan seperti dari BPPT-Kemenristek, LIPI, beberapa stan perguruan tinggi, serta aneka penemuan teknologi lainnya.
Menurut Plt Sekda Tangsel H Muhamad, kegiatan TGIF-WTA memang tidak dibuka untuk umum. Sifatnya hanya undangan seperti para pakar, profesional, peneliti dan akademisi baik dalam dan luar negeri karena, kegiatan ini fokus pada pengembangan teknologi.
“Kegiatan berjalan sesuai dengan udangan saja karena tidak melibatkan masyarakat umum ini yang harus dicermati. Para pakar inilah yang akan melihat banyak perkembangan dunia teknologi saat ini dan yang akan datang untuk dapat dikembangkan,” tukasnya.
Agenda acara berjalan sesuai dengan rencana, sehingga Pemkot Tangerang Selatan dinilai berhasil menyelenggarakan kegiatan forum bertaraf internasional itu. (mr/tangselpos/suaratangsel)