ChanelMuslim.com – Zahir Baibars adalah seorang Sultan Mesir dan Suriah yang sebelumnya menjadi Kesatria Pemberani yang mengalahkan bangsa Mongolia di Pertempuran Ain Jalut. Selain itu, beliau bahkan ikut andil dalam mengalahkan pasukan Salib dan mengusirnya dari Palestina.
Baca Juga: Sejarah Shalahuddin Al Ayyubi Membebaskan Baitul Maqdis
Zahir Baibars merupakan Komandan Pasukan Mesir
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, Baibars adalah panglima cekatan yang tajam penglihatannya dan jeli taktiknya. Namun di saat yang sama, beliau juga orang yang sangat memuliakan ilmu dan ulama.
Beliau juga merupakan salah satu komandan pasukan Mesir yang mematahkan gelombang Perang Salib Ketujuh Raja Louis IX dari Perancis.
Baibars artinya “Harimau yang Hebat”. Tidak hewan hal ini menjadi inspirasi baginya untuk memimpin dengan gesit seperti gerakan Harimau yang melesat.
Beliau aslinya bukan orang Arab, melainkan dari Kirgistan di Asia Tengah dan masih satu bangsa dengan Mongol. Namun, beliau dididik di tengah lingkungan Islam dan menjadi seorang muslim yang cerdas dan berani.
Selama hidupnya, beliau mendedikasikan dirinya untuk meneruskan perjuangan Shalahuddin Al Ayyubi menuntaskan pembersihan Palestina dari kekuatan Pasukan Salib.
Terlebih lagi, sejak dia tahu bahwa Mongol menyerang dunia Islam dibantu oleh Pasukan Salib, maka hal ini membuatnya makin yakin bahwa hidupnya harus diwakafkan untuk menyingkirkan duri-duri musuh Islam dari tanah suci Palestina.
Pada era kepemimpinannya, Baibars memiliki peran besar dalam mengubah banyak arah sejarah, dan meninggalkan jejak yang luar biasa dalam sejarah Islam.
Pemerintahan Baibars menandai dimulainya zaman kebesaran Mamalik di Mediterania Timur. Beliau berhasil menyiapkan jalan akhir kehadiran Tentara Salib di Syam dan memperkuat persatuan Mesir dan Suriah sebagai negara Muslim terkemuka di kawasan itu yang mampu menangkis ancaman dari Tentara Salib dan invasi Mongol.
Baibars dicirikan oleh para sejarawan sebagai orang yang punya keteguhan, keberanian yang kuat, semangat yang tinggi, ketampanan dan perilaku yang baik.
Selain itu, beliau juga sangat berkualitas menegakkan keadilan, pandai berkuda dan berapi-api.
Baca Juga: Batalyon Kapa 2 Marinir Gelar Lomba Azan dan Tartil Al-Qur’an
Mengampuni Tahanan Politik
Baibars juga mengampuni tahanan politik, membebaskan mereka, dan membuka dunia Muslim untuk pendidikan dan pembangunan. Pada masanya, Masjid Al Aqsha direnovasi dan diperindah.
Beliau juga berhasil menghilangkan gerakan pemberontakan dan mengembalikan keamanan dan ketenangan ke dunia Islam, terutama di Mesir dan Syam.
Beliau wafat pada 30 Juni 1277 bertepatan dengan 28 Muharram 676, tetapi disebutkan sebab wafatnya beragam. Banyak sumber mengemukakan bahwa beliau wafat karena minum minuman beracun yang sebenarnya ditujukan untuk orang lain.
Sumber lain menunjukkan bahwa beliau meninggal karena luka saat berjihad, atau karena sakit. Baibars dimakamkan di Perpustakaan Az-Zahiriyah di Damaskus. [Cms]
(Tulisan ini juga mengambil referensi dari
. ابن تغري بردي: النجوم الزاهرة في ملوك مصر والقاهرة، تعليق: محمد حس)