ChanelMuslim.com – Pasti lagi sakit. Jadi kemarin jari saya terluka karena buka botol dan kena besinya. Nah, pas lagi main sama baby Sarah. Dia genggam jari yang sakit itu. Beuh…. Lumayan snut-snut dan sakit.
Di situ jadi mikir.
Ya Allah, kalau lagi sakit memang sentuhan selembut apa pun tetap saja bikin sakit ya. Apalagi disentuh keras ya makin-makin. Tapi ada juga lho yang disentuh keras juga ya nggak sakit. Biasa aja.
Hmm….
Kenapa yah?
Oh, ternyata bukan tentang sentuhan lembut atau kerasnya tapi ya memang lagi terluka atau sakit jadinya ya begitu.
Baca juga: Khutbah Idul ‘Qurban’ Adha 1442 H
Sama kaya kita nih (saya sih).
Nasehat selembut apa pun jadi bikin emosi, tersinggung, ngangkat dada, nolak, dan lain sebagainya. Ternyata problemnya karena kitanya lagi ‘sakit’. Iman kita yang sakit…. Tauhid kita yang sakit…. Identitias kehambaan kita yang sakit….
Padahal orang beriman dan berilmu ketika dinasehatin pasti langsung merenung..
“Janganlah menasehati orang yang bodoh karena dia akan membencimu. Nasehatilah orang yang berakal karena dia akan mencintaimu” (Ali Bin Abi Thalib).
Jadi ingat Allah bilang.
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan ‘salam’.” (QS. Al Furqan: 63)
Itu parameter orang sehat. Sehat imannya. Sehat fisiknya. Sehat hatinya. Dan lain sebagainya.
Saya sih lebih menyoroti ini.
Berarti ini jadi parameter saya sendiri nih. Ketika nasihat lembut atau tegas dateng ke kita nanti dan muncul rasa-rasa penolakan, merasa lebih hebat, merasa lebih benar, dan lain-lain maka ‘Pasti Kita Lagi Sakit’ dan semoga itu jadi dorongan untuk muhasabah dan sehatin diri, bukan malah memusuhi yang menasehati.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com