ChanelMuslim.com – Di antara tahapan tumbuh kembang anak adalah kesiapannya untuk diajarkan toilet training. Kesiapan fisik dan emosional menjadi pertimbangan untuk menjalani toilet training.
Tanda-tanda fisik anak sudah layak untuk diajarkan toilet training:
- Menujukkan ekspresi menyeringai karena menahan BAK dan BAB.
- Sudah jarang BAK dan BAB di dalam popok saat malam hari.
- Sudah mampu melepaskan celana atau pakaianya.
- Tidak BAK atau BAB dalam waktu 2 jam, alias popok si kecil masih kering dalam rentang waktu tersebut.
- Sudah bisa berjalan dan duduk tanpa goyah
- Tidak sedang sakit atau punya masalah kesehatan lain
Baca Juga: Mengapa Si Kecil Banyak Mengeluarkan Air Liur?
Mengajarkan Si Kecil Melakukan Toilet Training
Tanda-tanda emosional anak sudah layak untuk diajarkan toilet training:
- Si kecil biasanya akan menjauh saat sedang BAK atau BAB, meskipun ia telah mengunakan popok.
- Ia juga sering tidak merasa nyaman atau lebih memilih menggunakan celana saja dibanding menggunakan popok.
- Sering memberi tahu Bunda saat akan BAB atau BAK.
- Sering mengamati kelaminnya.
- Sudah bisa menerima instruksi sederhana dari orang tua
- Menunjukkan ketertarikan saat Bunda memakai kamar mandi.
Tiap anak memiliki usia yang berbeda saat menunjukkan tanda-tanda di atas, orang tua harus sabar dan tidak memaksakannya saat ia belum siap. Berikan perhatian yang lebih dalam prosesnya.
Berikut cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengajarakan toilet training.
Tawarkan ke toilet: Tanyakan padanya setiap satu atau dua jam sekali tentang keinginannya untuk BAK atau BAB. Mulai jelaskan kepadanya bahwa jika ingin BAK atau BAB ia perlu pergi ke toilet dan melepaskan celana dan popoknya.
Kenalkan penggunaan toilet yang tepat
Beri penjelasan dan contohkan bagaimana duduk atau jongkok yang benar di dalam toilet. Ajarkan pula cara membersihkan alat kelamin setelah BAK atau BAB.
Beri petunjuk untuk menyiram kotorannya hingga benar-benar bersih, kemudian arahkan untuk mencuci tangan. Jika anak masih terlalu kecil orang tua bisa mengganti kloset dengan potty training.
Ciptakan rutinitas:
Tanyakan selalu kepada anak tentang keinginannya untuk BAK dan BAB setelah bangun tidur atau setiap 2 jam sekali. Apalagi jika anak baru saja mengkonsumsi banyak cairan.
Jaga konsistensi saat mengajarkan toilet training ini, dan jangan lupa untu memberinya pujian saat si kecil telah berhasil buang air di dalam toilet.
Hindari memarahi anak saat masih BAK atau BAB di dalam celana. Sebaliknya selalu beri motivasi dengan cara yang baik sehingga anak tidak ketakutan saat ia hendak buang air.
Ajak orang-orang sekitar si kecil untuk membantunya melakukan toilet training sehingga orang tua tidak kelelahan.
Mengajarakan anak toilet training memang butuh kesabaran, tidak bisa dilakukan dengan instan. Oleh karena itu selain kesiapan anak, kesiapan orang tua juga penting untuk dipertimbangkan. [Ln]