ChanelMuslim.com – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berpesan pada masyarakat Turki: “Miliki 5 anak, bukan 3. Kepala Negara kharismatik itu mengatakan kepada warga Turki yang kini mulai menyebar di seantero Eropa Barat, “Dari sini (Turki), saya berpesan kepada seluruh saudara dan saudariku di Eropa…
Oleh: Kak Eka Wardhana, Rumah Pensil Publisher
“Didik anak-anak kalian di sekolah yang bagus, pastikan keluarga kalian tinggal di daerah-daerah yang baik, kendarailah mobil-mobil terbaik dan tinggallah di rumah-rumah terbaik pula.
“Milikilah 5 anak, bukan 3, sebab kalian adalah masa depan Eropa. Ini adalah jawaban terbaik terhadap kekasaran, kebencian dan perbuatan salah yang selama ini kalian terima.”
Pesan ini dilontarkan Erdogan saat berbicara di Eskisehir, sebuah kota di selatan Istanbul.
Baca Juga: Keutamaan Memiliki Anak Perempuan
Miliki 5 Anak Bukan 3
Erdogan sendiri dikaruniai 4 orang anak, tetapi ia telah menekankan pentingnya setiap wanita di Turki untuk berusaha memiliki 5 orang anak untuk memperbesar populasi umat Islam.
Seruan Erdogan ini adalah tanda-tanda jelas akan menjelang Islamnya benua Eropa dengan cara damai. Betapa tidak? Sementara saat ini hampir semua pemerintahan di Eropa Barat mendukung legalisasi LGBT yang amat menurunkan jumlah penduduk, Erdogan justru mendorong kaum muslimin Turki khususnya untuk memiliki banyak anak.
Berdasarkan ilmu demografi, sebuah peradaban akan tetap eksis di masa depan bila tingkat kelahirannya minimal 1 : 2,11. Artinya dari 100 orang suami istri (50 pasang) harus lahir setidaknya 211 anak. Bila kurang dari angka ini, dipastikan peradaban itu akan punah di masa depan.
Bila dijalankan, seruan Erdogan ini akan membuat populasi muslim memiliki tingkat kelahiran 1: 5! Benar-benar cerdas dan luar biasa.
Maka teringatlah kita akan pesan Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wasallam:
“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang dapat mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” [Shahih Riwayat Abu Dawud].[ind]