ChanelMuslim.com – Project Director Konferensi Muslim Indonesia di Australia Diski Naim mengatakan bahwa warga muslim Indonesia yang tinggal di Australia membutuhkan dukungan ahli agama, da’i atau ustadz dari Indonesia.
“Jika ada mahasiswa dari IAIN atau UIN di Melbourne atau kota lain di Australia, alhamdulillah, kami terbantu, karena bisa ceramah dan dakwah yang baik. Tapi sering kali, kami sangat kekurangan da’i,” terangnya kepada Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat berkunjung ke Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (19/5).
Diski menyampaikan bahwa muslim Indonesia di Australia membutuhkan tenaga da’i atau imam yang baik.
“Saat ini kami sedang krisis. Mungkin bisa 6 bulan sekali diganti. Tentang akomodasi dan lain sebagainya, kami siap nanggung. Kami melakukannya dengan swadaya,” terang Diski.
Diski menambahkan, saat ini ada sekitar 15-an ribu muslim Indonesia yang tinggal di Australia. Sedang untuk populasi total muslim, ada sekitar 500-an ribu.
“Dari 15-an ribu tersebut, diperkirakan 70% tinggal di Melbourne dan Sidney,” ungkap Diski yang telah 9 tahun tinggal di Australia dan kini menetap di Melbourne dan masih ber-KTP Indonesia.
“Komunitas Muslim Indonesia di Melbourne kini mempunyai 3 center (masjid) dan ada 15 pengajian,” sebutnya.
Kedatangan Diski ke Indonesia dalam rangka menyelenggarakan Konferensi Muslim Indonesia di Australia pada 23 – 25 September 2016 di Melbourne yang rencananya akan dihadiri perwakilan umat Islam Indonesia seluruh Australia, perwakilan umat Islam dunia, dan pemerintah Lokal.
“Acara ini kami buat, karena kami ingin lebih terlihat sebagai representasi muslim yang sebenarnya. Karena selama ini, Barat melihat muslim ya Timur Tengah. Sudah waktunya kita ambil wilayah ini. Kita yang muslim, bisa hidup bercampur, berdampingan dan damai dengan siapa pun, termasuk warga lokal. Karenanya, tema yang kami angkat adalah “Living in Harmony,” tutup Diski yang mengundang Menag dalam konferensi tersebut. (jwt/kemenag)