DAHSYATNYA pertukaran udara saat membaca al-qur’an. Di dalam paru-paru, terdapat jalur yang bercabang-cabang dan pada ujung cabangnya terdapat alveolus yang bentuknya mirip anggur.
Di sinilah terjadi pertukaran antara oksigen yang kita hirup dengan CO2 yang akan dibuang keluar.
Dikutip dari Al Mufid Holistic Institute, semakin lama durasi interaksi antara oksigen yang kita hirup dengan alveolus, akan semakin banyak pula oksigen yang terserap.
Nah, kapan kira-kira waktu interaksi terpanjang antara alveolus dan oksigen itu terjadi? Salah satu jawabannya: yaitu pada saat shalat dan tilawah Al Qur’an.
Jadi, pada saat shalat dan tilawah, kita menghirup udara dalam-dalam tapi mengeluarkannya dengan perlahan-lahan. Pada saat itulah durasi interaksi antara alveolus dan oksigen sangat panjang, sehingga oksigen pun terserap maksimal.
Baca Juga: Keberkahan Waktu karena Membaca Alquran
Dahsyatnya Pertukaran Udara Saat Membaca Al-Qur’an
Para ilmuwan memberi istilah pada peristiwa ini dengan sebutan SEWOT, tapi bukan sewot versi Indonesia ya.
SEWOT itu singkatan dari Shalat is Excercise With Oxygen Therapy.
Ada juga ilmuwan yang mengatakan: “Humming is good for your health”. Bergumam itu baik untuk kesehatanmu.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS Ar Rad: 28)
Itulah mengapa orang muslim yang rajin shalat dan tilawah al-Qur’an terlihat bercahaya pada wajahnya dan lebih sehat. Shalat juga sangat baik untuk penyembuhan penyakit karena kebutuhan manusia yang paling esensial yaitu oksigen dapat terpenuhi secara optimal.
Sahabat Muslim, ternyata, orang muslim itu panen oksigen setiap kali shalat dan tilawah Al-Qur’an. Masya Allah. Barakallah Fiikum.[ind]