Sebuah pesta pernikahan Yahudi Ortodoks mengisi acara kemeriahannya dengan perayaan terbunuhnya seorang bayi Palestina bernama Ali Dawabsheh. Bayi usia 18 bulan ini tewas bersama kedua orang tuanya saat berada di dalam rumah yang dibakar aktivis Yahudi garis keras, bulan Juli lalu.
Perayaan yang terekam dalam video dan dimuat televisi lokal Israel ini memperlihatkan para pengunjung yang berseragam serba putih bersorak-sorak diiringi lagu perjuangan. Ratusan pengunjung yang semua anak muda berkopiah putih kecil khas Yahudi ini bersorak sambil mengancungkan senjata laras panjang dan pisau. Di hadapan mereka, sebuah foto besar almarhum bayi Ali Dawabsheh dengan ayah dan ibunya, Saad dan Reham.
Keluarga bayi ini tinggal dalam areal pendudukan Israel di Tepi Barat. Para Yahudi pendatang membakar rumah dan menembaki penghuninya. Pada bulan Juli lalu, pemuda Yahudi ini memang akhirnya ditangkap pihak keamanan Israel. Tapi, hingga kini, tak seorang pun yang ditetapkan sebagai tersangka, apalagi terdakwa.
Para pendatang di daerah pendudukan Israel ini memang sudah dipersenjatai oleh militer Israel. Bahkan, anak-anak sekali pun.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang juga anggota partai Likud ultra nasionalis, mendukung ekspansi pendatang Yahudi ke kawasan Tepi Barat.
Saat ini, lebih dari 547 ribu warga Yahudi menetap di daerah pendudukan di Tepi Barat. Termasuk, kawasan Jerusalem Timur.
Aktivis kemanusiaan dari Gaza, Ramy Abdu, menyatakan bahwa pemerintah Israel justru memfasilitasi pendatang garis keras dengan tempat tinggal dan persenjataan militer.
“Para pendatang telah memainkan tindak kekerasan secara struktural terhadap warga Palestina,” ucap Abdu kepada Aljazeera.
“Sementara, pemerintah Israel hanya mengeluarkan kecaman, tanpa melakukan tindakan apa pun,” tambah Ramy Abdu.
Setidaknya, 91,6 persen penyidikan tindak kekerasan seperti ini tidak pernah masuk ke ranah pengadilan. Justru, kekerasan terhadap warga Palestina di daerah pendudukan kian meningkat sejak Agustus 2014 hingga Agustus 2015.
Pada Sabtu lalu (19/12/2015), ratusan warga Israel garis keras melakukan longmarch di sepanjang jalan Jerusalem untuk mendukung tindakan pembunuhan terhadap keluarga bayi Ali Dawabsheh. Mh/aljazeera