SAHABAT Muslim tahukah kamu bahwa Rasulullah biasanya berdiri ketika melihat iringan jenazah?
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Apabila kalian meliat jenazah, maka berdirilah hingga jenazah tersebut melalu kalian.” (Muttafaq Alaih)
Baca Juga: Geraldine Beldi, Guru SD yang Menemukan Jenazah Eril Dihadiahi Liburan ke Indonesia
Rasulullah Berdiri ketika Melihat Iringan Jenazah
“Melihat jenazah,”maksudnya yaitu melihat sekelompok orang yang membawa jenazah atau iringan jenazah.
Sedangakan kalimat “hingga jenazah tersebut melalui kalian,” mengandung makna bahwa kita tidak disuruh Nabi untuk ikut mengiringi jenazah, kalau memang kita bukan termasuk rombongan yang mengiringi jenazah tersebut.
Dan, Nabi sendiri hanya berdiri menyaksikan, tidak turut mengantarkannya hingga ke kuburan.
Hadits ini adalah hadits qauliyah yang berupa perintah Nabi kepada umatnya agar berdiri apabila melihat iringan jenazah, sebagai tanda penghormatan kepada orang yang meninggal.
Meskipun bukan menggambarkan secara langsung tentang kebiasaan Nabi, terdapat sejumlah hadits yang menyebutkan bahwa beliau juga berdiri manakala menyaksikan iringan jenazah lewat.
Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu menceritakan, bahwa suatu hari ketika mereka sedang duduk-duduk, lewat iringin jenazah di hadapan mereka.
Maka Nabi pun berdiri menghormatinya dan para sahabat juga turut berdiri bersama beliau. Kemudian ada sahabat yang mengatakan kepada beliau, bahwa itu adalah jenazah seorang Yahudi. Lalu beliau bersabda, “Bukankah dia manusia juga?”
Bukan hanya terhadap orang Islam, terhadap orang Yahudi pun beliau juga berdiri, sebagaimana disebutkan hadits di atas.
Akan tetapi, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum berdiri menghormati jenazah ini.
Karena ada juga hadits lain yang menyebutkan bahwa beliau menyuruh duduk setelah sebelumnya pernah menyuruh berdiri. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu berkata,
“Dulu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan kami berdiri menghormati jenazah. Kemudian beliau duduk setelah itu dan memerintahkan kami untuk duduk.” (HR. Ahmad dan Malik)
[Cms]
(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)