MEMBERI nasihat tidak setiap waktu. Rasulullah selalu mencari waktu yang tepat ketika memberi nasehat. Beliau tidak senantiasa memberi nasehat setiap waktunya.
Baca Juga: Nasihat Indah dalam Mencari Rezeki
Memberi Nasihat Tidak Setiap Waktu
“Dan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu, ia berkata, ‘Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memilih waktu yang tepat untuk menasehati kami dalam beberapa hari, dikarenakan takut membosankan kami’.” (Muttafaq Alaih)
Tekadang seseorang bosan melakukan sesuatu secara rutin dan kontinyu, dengan tanpa diselingi variasi dan penyegaran. Ini adalah suatu hal yang wajar, karena sudah menjadi bagian dari tabiat manusia.
Dan, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tahu betul psikologi manusia, meskipun beliau tahu bahwa para sahabat sangat mencintai beliau, akan tetapi beliau pun tahu bahwa mereka seorang manusia juga.
Mereka juga bisa jenuh dan bosan. Itulah makanya, Nabi tidak terus menerus memberikan pelajaran dan wejangan kepada mereka setiap saat.
Khawatir jika membuat mereka bosan dengan apa yang beliau sampaikan, sementara mereka tidak akan mungkin protes kepada beliau.
Akan tetapi beliau memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan dakwahnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasehat yang baik.” (An-Nahl:125)
Demikianlah kebiasaan beliau dalam menyampaikan nasehatnya.
Dan hal ini diikuti oleh para sahabt Radhiyallahu Anhum. Diriwayatkan, bahwasanya Ibnu Mas’ud biasa memberikan pengajian setiap minggu sekali pada hari Kamis.
Lalu ada seseorang yang berkata kepadanya, “Wahai Abu Abdirrahman, aku senang sekali sekiranya engkau memberikan pengajian setiap hari kepada kami.”
Kata Ibnu Mas’ud “Ketahuilah, sesungguhnya aku tidak ingin membuat kalian bosan. Dan aku melakukan hal ini dikarenakan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dulu juga demikian. Beliau khawatir jika membuat kami bosan dengan nasehat.
Jadi, seyogyanya seorang ustadz atau pembimbing agama, mesti pintar-pintar memilih waktu yang tepat untuk menyampaikan ceramahnya kepada umat agar tidak membuat mereka bosan. [Cms]
(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)