ChanelMuslim.com – Sebagai seorang Muslimah berhijab, Bushra Amiwala, Muslim termuda yang memegang jabatan publik di Skokie, Illinois, dan AS, menandai Hari Jilbab Dunia tahunan untuk meningkatkan kesadaran tentang Islamofobia dan menyerukan kepada non-Muslim untuk mengenakan jilbab pada 1 Februari lalu.
“Saya terlibat karena saya mengenakan jilbab, yang merupakan penutup kepala Islami yang mewakili kesopanan,” kata perempuan berusia 23 tahun yang menjabat sebagai dewan pendidikan distrik sekolah Illinois, kepada Bustle.
“Nazma Khan mempelopori Hari Hijab Sedunia untuk memberikan edukasi kepada orang-orang tentang pentingnya (hijab) dan sebagai cara untuk mengatakan, “Hei, kita bisa memakai apa yang kita inginkan. Kita bisa menjalankan agama apapun yang kita inginkan. Kami, sebagai wanita, bisa menjadi apapun yang kami inginkan.”
“Jadi, saya merayakannya dengan bangga karena saya mencintai agama saya, saya mencintai siapa saya, dan apa yang saya wakili. Saya menyebarkan kesadaran untuk menghilangkan anggapan bahwa kami berbeda karena itu.”
Diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Februari, Hari Hijab Sedunia diperingati di lebih dari 140 negara.
Di tahun kesembilannya, gagasan Nazma Khan yang berbasis di New York bertujuan untuk menumbuhkan toleransi dan pemahaman beragama dengan mengundang Muslim non-Hijabi dan non-Muslim untuk merasakan hijab selama satu hari.
Sebagai seorang Muslimah muda berhijab dan baru berusia 23 tahun, Amiwala menghadapi banyak tantangan sebagai pejabat terpilih AS termuda.
“Ada tantangan inheren yang datang dengan menjadi yang termuda dari segala hal. Sebagai seorang wanita Muslim yang terpilih untuk jabatan publik, saya mewakili konstituen di distrik saya,” katanya.
“Saya juga mewakili wanita Muslim secara keseluruhan, [karena] saya mungkin Muslim pertama yang ditemui beberapa orang dalam hidup mereka. Saya telah mengatasi rintangan itu dengan tetap setia pada iman saya, yang merupakan bagian dari diri saya dan telah membuat saya membumi. Hal penting lainnya adalah mengelilingi diri saya dengan orang-orang yang percaya pada saya dan pesan saya.”
Anggota Dewan Pendidikan Distrik 73.5 Skokie School ini percaya bahwa keputusan Presiden Joe Biden untuk mencabut Muslim Ban tahun 2017 adalah langkah pertama untuk memberantas Islamofobia di Amerika Serikat.
“Saya sangat senang melihat [Biden] menepati janji kampanyenya,” katanya.
Selama empat tahun, ribuan Muslim telah dikucilkan dari Amerika Serikat sebagai akibat dari perintah eksekutif Donald Trump yang melarang imigran dari enam negara mayoritas Muslim.
Langkah untuk mencabut larangan tersebut dipuji oleh beberapa organisasi hak-hak sipil, termasuk American Civil Liberties Union, yang menyebut kebijakan itu sebagai “larangan Muslim yang kejam yang menargetkan orang Afrika.”
“Itu memalukan bagi bangsa kita. … [Dan] ada sekitar 41.000 visa yang telah ditolak,” katanya, mencatat bahwa Muslim masih menghadapi diskriminasi sistemik yang luar biasa.
Dengan terpilih dirinya, Amiwala yakin dia bisa membantu orang untuk lebih berempati kepada komunitas Muslim.
“Ketika saya bekerja dalam kampanye Senator [Partai Republik Illinois] Mark Kirk, saya menemukan banyak orang yang belum pernah bertemu dengan seorang Muslim sebelumnya, dan memiliki gagasan dan keyakinan yang telah terbentuk sebelumnya [tentang kami],” katanya.
“Ini adalah langkah praktis yang dapat mematahkan stereotip dan anggapan negatif yang mungkin dimiliki orang terhadap komunitas kami.” [My/aboutislam]