ChanelMuslim.com – Perjalanan hidup memberikan banyak hikmah yang berharga termasuk tentang tantangan hidup yang dilalui. Menurut sosok Dewi Nur Aisyah, SKM, MSc, PhD, DIC yang merupakan seorang muslimah, ibu rumah tangga yang kini diamanahi oleh negara menjadi salah satu Tim Ahli di Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat bahwa setiap tantangan yang dilalui akan membuat kita lebih kuat jika bisa menghadapinya.
Baca Juga: Dewi Nur Aisyah, Muslimah Lulusan Inggris Jadi Tim Pakar Penanganan COVID-19
Tantangan Menurut Dewi Nur Aisyah
Di akun Instagramnya @dewi.n.aisyah menuliskan bagaimana kita perlu menghadapi tantangan.
“TENTANG TANTANGAN . Allah sungguh Maha Baik. Berapa kali dalam kehidupan kita, kita mendapatkan sesuatu yang jauh lebih baik dari apa yang direncanakan. Mungkin rencana kita hanya A, namun Allah belokkan menjadi Ab (iya, tidak harus sama persis A seperti rencana), lalu diberikan hasil Ab + C + D. Karena lagi & lagi, setiap liku kisah selalu menyimpan hikmah. Selama kita berjalan karena-Nya, sungguh tidak ada yang percuma,” tulis bunda dari Najwa dan Mu’adz ini pada Rabu (30/12/2020) lalu.
Perempuan yang menyelesaikan kuliah S2nya di bidang Epidemiologi ini melanjutkan bagaimana 2020 mengajarkan banyak hal.
“Tahun 2020 ini Allah berikan saya beberapa hadiah. Salah satunya, menghasilkan 4 publikasi ilmiah di jurnal internasional, ditambah 4 paper under review, dan 4 paper lain dalam proses penulisan. Jika dipikir-pikir di tengah kondisi pandemi & kesibukan di Satgas, justru Allah berikan kemudahan. Alhamdulillaah ‘ala kulli hal,” cerita istri dari Rhevy Adriade Putra, SIP, MSc, seorang ahli di bidang politik dan ekonomi internasional di akun Instagramnya.
Dewi melanjutkan satu paper memang sudah disubmit tahun lalu, sedangkan 3 yang lain disubmit tahun ini. Apakah mudah perjalanan nya?,” sambung Dewi Nur Aisyah.
Perempuan inspiratif yang juga menyelesaikan S3 di University College London (UCL) dengan mengambil jurusan Infectious Disease Epidemiology and Informatics mengaku semua yang dilaluinya tersebut tidak mudah dilalaluinya.
“Tentu tidak, seperti biasa kita harus menghadapi revisi. Ada yang minor, ada juga yang minta hingga update analisis. Intinya? Perlu terus berikhtiar hingga mencapai titik keberhasilan.,” sambungnya memotivasi.
Jika kita menyerah, lanjut Dewi pada 1,2,3 tantangan, maka kita tidak akan pernah tahu bahwa pada tantangan kesekian kita akan dapat meraih kemenangan. .
“Sy hanya ingin bilang, setiap kali menemui tantangan, janganlah kita lari menghindar. Karena bisa jadi, kita dapat banyak belajar meski harus tertatih berjalan. Jika kita temui kegagalan, itulah proses yang harus dibayar sebelum mndapatkan keberhasilan,” nasihat Dewi Nur Aisyah.
Dewi mengingatkan iman dan tawakkal adalah bekal terbaik melaluinya.
“Jadikanlah Iman & tawakkal sebagai sebaik-baik bekal. Karena hidup tidak akan pernah lepas dari tantangan, tinggal bagaimana kita mengambil pilihan: berlari menghindar atau memilih untuk menaklukkan! ,” sambung Dewi memotivasi lagi.
Di akhir tulisannya, Dewi menekankan bahwa hakikat juara adalah mereka yang bergerak karena Allah.
” Karena hakikat juara adalah mereka yang senantiasa bergerak karena-Nya, menjadikan kegagalan sbg pelajaran berharga, dan tidak pernah sebagai mencoba, senantiasa bersemangat untuk meraih kebaikan dan perbaikan dalam setiap pergantian masa,” tutup Dewi penuh inspirasi. Masya Allah. [jwt]