ChanelMuslim.com – Bencana Pandemi Covid-19 berdampak multidimensi khususnya pada masyarakat menengah ke bawah. Dampak paling terasa adalah dampak sosial ekonomi dan pemenuhan kebutuhan pangan pada masyarakat bawah dengan pekerjaan informal dan harian. Hingga saat ini, pendapatan mereka berkurang atau hilang hingga tak dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Potensi terbukanya kembali angka kemiskinan, terutama di kota besar, juga berpeluang kembali membesar. Masyarakat yang saat sebelum pandemi relatif berada dalam kondisi stabil, kini keadaannya kian sulit hingga kurang mampu memenuhi kebutuhan pangan.
Di tengah krisis yang ada, ACT terus menghadirkan beragam program pemenuhan kebutuhan pangan warga prasejahtera. Salah satunya adalah program Humanity Careline, yakni program berbasis digital untuk memberikan layanan pengadaan pangan bagi warga terdampak wabah Covid-19. Program ini bekerja sama dengan pengemudi ojek daring dalam proses pengantarannya. Layanan Antar Pangan Gratis ini dilaksanakan sejak 17 April 2020 hingga penetapan masa darurat bencana wabah dicabut atau akan diperpanjang waktunya untuk melihat kondisi pasca pandemi.
Secara terperinci, Humanity Careline merupakan sebuah pusat layanan program yang terintegrasi dalam Program Operasi Pangan Gratis (OPG) untuk penanganan Covid-19. Program Humanity Careline ini berbasis komunikasi telepon bebas pulsa. Layanan penyediaan pangan pokok tersebut akan dibagikan kepada warga dan korban terdampak wabah dan karantina wilayah yang kesulitan memperoleh kebutuhan pangan pokok terutama beras. Selain itu, para pekerjaan harian yang juga paling terdampak adalah para pengemudi ojek daring. Hal ini karena pendapatan mereka bergantung kepada order harian. Sementara, berdasarkan data yang ada jumlah pengemudi ojek daring di Jabodetabek berjumlah sekitar 1,25 juta orang.
Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap Ahyudin menerangkan, spirit besar Layanan Antar Pangan Gratis adalah mengajak setiap elemen bangsa berpartisipasi menyelamatkan bangsa dari dampak virus corona. Covid-19 yang bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga merambah sektor sosial ekonomi telah menjadi analisis awal ACT. Hal itulah yang membuat ACT memasifkan Operasi Pangan Gratis menjadi sejumlah program turunan. Misalnya saja Operasi Beras Gratis dan Operasi Makan Gratis bersama ribuan rumah makan, Humanity Food Truck, serta Humanity Food Van.
“Humanity Careline, sebuah layanan pangan kepada masyarakat. Masyarakat dipersilakan aktif mengadukan, menyampaikan, menelepon layanan bebas pulsa kami. Lalu teman-teman ojek daring datang untuk mengantarkan kebutuhan besar Anda,” kata Ahyudin.
Di satu sisi, Ahyudin menjelaskan, Layanan Antar Pangan Gratis menjadi kesempatan para pengemudi ojek daring berbuat baik untuk bangsa. Ia berharap, semangat ACT membangun bangsa menular ke masyarakat.
Secara terperinci, program Humanity Careline terdiri dari beberapa tahap dalam implementasinya. Adapun tahapan-tahapan itu terdiri dari; Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Pasca Implementasi.
Direktur Program ACT Bambang Triyono menyatakan bahwa selain melakukan penyusunan sistem dan SOP pada tahap persiapan awal, tim program ACT juga menyiapkan sarana dan prasarana pendukung program lainnya.
“Pada tahap awal, kami melakukan persiapan sarana dan prasarana pendukung program seperti nomor bebas pulsa, relawan operator careline, penyediaan barang bantuan (pangan) dan lokasi-lokasi penempatan dan pengambilan barang. Lalu, kami juga melakukan seleksi dengan penyedia layanan jasa untuk memaksimalkan program ini. Sistem layanan dilakukan dengan penjaringan data penerima manfaat yang menyampaikan permintaan melalui Layanan Telepon Bebas Pulsa (0800-1-165-228),” jelas Bambang.
Setelah proses layanan telepon tersebut, dilakukan proses administrasi data calon penerima manfaat. Kemudian, dilanjutkan dengan proses verifikasi data oleh tim verifikasi untuk menganalisis profil penerima manfaat.
Jika lolos proses verifikasi, data penerima manfaat terutama lokasi bermukimnya, akan diteruskan kepada tim distribusi untuk kemudian berkoordinasi dengan tim lapangan di titik pengambilan barang. Tim Distribusi Humanity Careline juga akan menginput data pada aplikasi Grab Express, sehingga pengantaran dapat dilakukan secara simultan ke beberapa lokasi sekaligus.
Bambang menambahkan, operator layanan Humanity Careline akan membuka sesi layanan pada sesi pagi (pukul 08.00 – 10.00) dan sesi siang (pukul 13.00 – 16.00). Layanan pengantaran dilaksanakan dalam dua sif, pengantaran pagi pada pukul 08.00 – 11.00 (dari layanan telepon sesi siang) dan pengantaran siang pada pada pukul 13.00 – 16.00 (dari layanan telepon sesi pagi). Pemetaan penerima manfaat berdasarkan kedekatan teritori atau arah antaran.
“Pada tahap terakhir, pengemudi ojek online mengambil paket ke titik pengambilan terdekat dari lokasinya berada, yang telah disiapkan oleh tim lapangan. Tim Lapangan akan mendata profil pengemudi ojek online, mendokumentasikan penyerahan paket OPG yang akan terhubung dalam aplikasi, lalu relawan operator layanan merekap dokumentasi dan laporan pengemudi ojol yg bertugas untuk dijadikan rekap harian,” pungkas Bambang.
Layanan Antar Pangan Gratis juga melibatkan unsur TNI yang diwakilkan Kodam Jaya. Aster Kasdam Jaya Kolonel (Inf) Jacky Ariestanto menjelaskan, pihaknya akan memberi dukungan dengan membuka titik-pengambilan (pickup-point) di lima Kodim di Jakarta. “Kami akan mendirikan titik-pengambilan atau pickup-points di lima Kodim yang berada di wilayah DKI Jakarta untuk melaksanakan dukungan bantuan kepada warga yang membutuhkan bahan makanan, berupa beras 5 kilogram untuk satu kepala keluarga,” jelas Kolonel (Inf) Jacky Ariestanto. Humanity Careline juga menjadi turunan Operasi Beras Gratis yang diluncurkan bersama TNI awal April lalu.
“Program Layanan Antar Pangan Gratis ini akan menjadi program jangka panjang, harapannya dapat berjalan tidak hanya selama pandemi Covid-19 selesai. Layanan Antar Pangan Gratis akan menjangkau masyarakat yang membutuhkan bantuan pangan,” tutup Bambang. [Wnd/rls]