ChanelMuslim.com- Seorang ibu memperhatikan batitanya yang sedang asyik dengan aneka mainan yang mengelilinginya. Ada mainan yang bisa berputar, ada yang mengeluarkan bunyi irama, ada yang menyorotkan lampu warna-warni, ada yang bergerak lincah kesana kemari.
Batitanya tampak tertawa riang. Sesekali ia pegang satu mainan dan melepaskannya untuk memegang mainan yang lain. Ia lupa bahwa ibu tercintanya berada begitu dekat dengannya.
“Oh bayiku sayang,” ucap sang ibu sambil terus memperhatikan tingkah lucu batitanya.
“Suatu saat, kau akan besar. Kau akan menjadi remaja yang cantik,” ucapnya kemudian.
Sesekali, sang ibu membelai rambut puteri ciliknya itu dengan lembut. Sang batita pun berjalan dan berlari mengikuti mainan-mainannya. Gelak tawa lucunya terus menghiasi isi ruangan.
“Bayiku sayang,” ucap sang ibu lagi. “Mainan yang saat ini begitu kau suka, kelak, akan kau jauhi. Kau lupakan untuk selamanya,” tambah sang ibu seraya tetap dalam memandangi tingkah batitanya.
**
Dalam sudut pandang dimensi yang berbeda, sang ibu itu tak ubahnya seperti batita dengan mainannya. Esok atau lusa, sang ibu akan meninggalkan semua keasyikan dunianya saat ini.
Begitu pun dengan kita, apa pun “mainan” mengasyikan yang saat ini kita sukai, yang juga melupakan kedekatan Allah dengan kita. Suatu saat, akan kita tinggalkan untuk selamanya. Sedikit pun mainan itu tidak lagi menjadi perhatian kita. Tidak lagi kita nikmati. Bahkan, untuk sekadar kita ingat pun tidak. Ada dunia lain yang begitu menyibukkan kita.
Namun, berbeda dengan sang batita dengan mainannya, “mainan” kita di dunia ini tidak bisa dikoleksi untuk menjadi kenangan indah. Semuanya justru akan menjadi beban untuk kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. (Mh)