GEMERLAPNYA kehidupan anak muda yang sering tayang di film-film hingga drama-drama di televisi menggambarkan pergaulan bebas anak muda masa kini.
Kumpul-kumpul di kafe, nonton bareng di bioskop, nonton konser idol KPop sampai gaya pacaran yang bebas.
Kita tidak akan lupa dengan kisah seorang youtuber yang melakukan seks di luar nikah hingga kekasihnya hamil baru kemudian dinikahi.
Baca Juga: Menyadarkan Anak dan Menghindarkannya dari Bahaya Pergaulan Bebas
Mencegah Risiko Pergaulan Bebas pada Anak
Trend hamil dulu nikah kemudian dianggap wajar di negara tanpa agama seperti di Amerika atau Korea Selatan.
Trend ini tidak berlaku di negara Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama islam terbanyak di dunia.
Islam berkonsep seks setelah menikah demi melindungi semua pihak, kaum laki-laki, perempuan dan anak. Dengan begitu maka peradaban akan terjaga dan penuh kasih sayang.
Tantangan bagi orangtua saat ini adalah melawan trend budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Untuk mencegah anak terjerumus pergaulan bebas, orang tua harus mulai menanamkan nilai-nilai Islam sejak dini dan memberikan pendidikan seksual sejak dini kepada anak. Ini merupakan salah satu bentuk parenting yang penting dilakukan.
Mencegah Risiko Pergaulan Bebas pada Anak
Beberapa cara berikut dapat dilakukan untuk mencegah anak terjerumus pergaulan bebas:
1. Mengenalkan mereka tentang perbedaan Laki-laki dan Perempuan
Anak memahami perbedaan lai-laki dan perempuan secara fisik, tugas dan maksud penciptaannya. Allah pasti mempunyai maksud dalam penciptaan laki-laki dan perempuan. Semua itu telah diterangkan dalam al qur’an.
Menerangkan hal di atas untuk menjelaskan betapa mulianya manusia dan proses penciptaannya. Betapa indahnya hubungan laki-laki dan perempuan dalam ikatan suci yang diridhoi oleh Allah.
2. Memulai topik pembicaraan mengenai seks
Orang tua bisa membuka pembicaraan mengenai pendidikan seks ketika mereka baligh. Orang tua perlu bersikap terbuka saat mendengar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak.
Apabila ada kendala dalam menjawab rasa ingin tahu mereka, orang tua bisa mencari informasi dari sumber yang terpercaya, misalnya dari dokter, dan melanjutkan pembahasannya di kesempatan lain.
3. Berikan pemahaman mengenai bahaya pergaulan bebas
Berikan pemahaman kepada remaja mengenai bahaya pergaulan bebas yang dapat mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan infeksi menular seksual. Diskusikan hal ini dengan bijak dan hindari kesan menakut-nakuti.
4. Dukung mereka melakukan kegiatan positif
Mendukung remaja untuk melakukan kegiatan positif yang disenanginya akan membuat mereka lebih percaya diri dan menghargai diri sendiri. Hal ini juga akan mengurangi kemungkinan remaja untuk terjerumus ke pergaulan bebas.
5. Terapkan jam malam
Larang anak remaja pulang larut malam, dan berikan pengertian kepadanya secara baik-baik. Berikan juga batasan yang jelas bagi anak dalam interaksi dengan lawan jenis. Selalu pantau aktivitas yang dilakukan anak tanpa terkesan mengganggu atau mencampuri kegiatan maupun pergaulannya.
6. Waspadai pula pengaruh televisi, musik, film, atau jenis hiburan lainnya
Anda bisa memberi mereka jadwal mengakses hiburan dengan pengawasan.
Bahaya pergaulan bebas pada remaja tidak dapat dianggap sepele. Untuk mencegahnya, orangtua perlu mendampingi anak atau remaja dan memberikan pemahaman serta motivasi kepada mereka tentang pentingnya upaya menghargai diri sendiri.
Alihkan perhatian mereka dari bahaya pergaulan bebas dengan berbagai aktivitas dan hobi yang positif. [Maya/sumber:alodokter.com/Ln]