BAGAIMANA reaksi orang tua ketika mengetahui sang anak punya pacar? Persahabatan antara pemuda Muslim adalah hal biasa. Namun, pernahkah kamu membayangkan jika anak kamu memiliki pacar?
Baca Juga: Mengatasi Area Penuaan di Wajah dengan Bahan Alami
Ketika Anak Punya Pacar
Tidak menyiapkan pendidikan nilai-nilai keislaman pada usia dini akan berisiko nantinya saat ada hal yang tidak dipahami oleh anak-anak, kenapa hal itu dilarang oleh agama.
Dalam masyarakat “modern” kita, nilai-nilai Islam dipandang sebagai “penghalang”. Terutama dalam pengaturan hubungan laki-laki dan perempuan.
Hina Khan-Mukhtar, seorang penulis dan penggerak muslim homeschooling di California menjelaskan sesuatu yang sangat penting dalam mendidik anak-anak kita dalam Islam: jangan pernah mengabaikan dasar agama kita.
Melalui contoh kehidupan nyata dia menjelaskan bagaimana dua ibu bereaksi ketika mereka mengetahui bahwa putra mereka punya pacar.
Keluarga pertama tidak memiliki petunjuk tentang apa yang harus dilakukan. Faktanya mereka tidak pernah mengajarkan nilai Islam atau aturan apa pun (syariah) kepada anak mereka.
Karena itu dialognya tidak berjalan dengan baik karena putranya tidak dapat memahami mengapa memiliki pacar itu salah.
Keluarga kedua selalu menekankan betapa pentingnya agama kita dan apa yang halal dan haram. Namun putranya punya pacar.
Namun demikian, sang ibu mengikuti aturan Islam dengan memberikan 3 pilihan kepada putranya: Pertama adalah bahwa dia putus dengannya dan meninggalkan haram. Dan ya itu akan menyakitkan.
Kedua adalah dia menikahi gadis ini karena dalam Islam perempuan memiliki hak finansial bahkan jika dia bukan seorang Muslim.
Dan si ibu menjelaskan bahwa pernikahan akan menjadi hubungan halal dalam batas-batas Islam. Dia juga mengajarinya bahwa sebagai laki-laki, anaknya harus bertanggung jawab.
Ketiga, menjelaskan jika anaknya itu terus hidup dalam haram yaitu berpacaran, mempertaruhkan dirinya untuk ke neraka
Akhirnya anak lelaki ibu kedua memilih opsi pertama dan itu sangat menyakitkan dan ibunya menangis bersamanya. Ini menunjukkan bahwa empati selalu ada dalam hubungan orangtua dan anak.
Bahkan jika kita, orangtua tidak setuju dengan pilihan anak-anak kita. [Maya/Aboutislam.net/Cms]