ChanelMuslim.com – Indonesia akan mulai memasuki musim haji pada 5 Juli besok seiring dengan berangkatnya gelombang pertama dari Indonesia. Ini artinya jemaah haji yang diberangkatkan tahun ini akan segera merasakan cuaca Arab Saudi yang dikabarkan menembus suhu 50 derajat Celcius di sejumlah titik, termasuk Kota Mekkah.
Dengan tawaf dan sa’i yang berlangsung total sejauh 4,5 hingga 6,5 kilometer di suhu mencapai 50 derajat Celcius ini, jemaah tidak perlu takut memikirkan suhu di sekitar Masjidil Haram yang akan ikut naik, terutama pada keramik marmer yang akan menjadi pijakan mereka.
Hal itu karena penggunaan material marmer yang telah disesuaikan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar dapat tetap dingin walaupun di suhu panas sekalipun.
Marmer yang digunakan berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan di Arabian Journal of Geosciences pada tahun 2018 diimpor dari Pulau Thassos, sebuah pulau yang berada tujuh mil atau sekitar 11,2 kilometer sebelah selatan daratan Yunani.
Pulau itu berada di Laut Aegean paling utara, di seberang pantai Makedonia Timur dan memiliki luas 369 kilometer persegi.
Marmer tersebut hanya ada di pulau tersebut dan memiliki karakteristik yang unik dibanding marmer yang lain. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasilnya marmer Thassos memiliki tingkat Pancaran Sinar Matahari, Konduktivitas Termal, serta Kualitas Struktur dan Kristal yang lebih baik daripada marmer lain yang ada di dunia.
Hal ini menjadikannya memiliki kelebihan salah satunya adalah tidak mudah mengalami kenaikan suhu seiring dengan naiknya suhu udara di sekitarnya.
Sebelumnya dilansir dari english.alarabiya.net, pihak berwenang telah menepis klaim bahwa alasan sebenarnya di balik kesejukan itu adalah serangkaian pipa air dingin yang diletakkan di bawah lantai marmer Masjidil Haram.[ah/tempo]